REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Umat Muslim di seluruh dunia telah memasuki bulan Ramadhan. Namun, tahun ini ada yang berbeda, umat Muslim menjalankan puasa di tengah pandemi virus Corona. Hal itu juga dirasakan jamaah di Indonesia, khususnya Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bulan Ramadan tahun ini merupakan yang terunik dan menjadi pengalaman tidak terlupakan. Namun, tetap harus disyukuri.

"Kita bersyukur bukan saja karena nikmat bisa mendapatkan bulan Ramadhan, tetapi mendapatkan bulan Ramadhan yang amat unik dalam perjalanan umat manusia," kata Anies di Menara 165 Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (2/5).

Menurut Anies, tidak banyak generasi manusia yang mendapat kesempatan untuk menjalani bulan Ramadhan dengan kondisi yang jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat hanya dapat menjalankan ibadah di rumah masing-masing. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Semua yang sifatnya interaksi di luar keluarga berhenti. Ketika itu terjadi maka ada kekosongan, yang biasa beribadah di masjid merasakan kekosongan diganti dengan di rumah, yang biasa bertransaksi di pasar berhenti," ungkap Anies.

Ia menilai, Ramadhan tahun ini memang terasa sangat sepi. Aktivitas masyarakat yang biasanya berkumpul jelang berbuka puasa sementara ini tidak dapat dilakukan. Namun, semua itu merupakan takdir. Kelak hal-hal yang unik dan berbeda itu dapat menjadi cerita bagi anak cucu di masa mendatang.

"Bagi semua yang melewati Ramadhan ini, akan menjadi Ramadhan yang bisa diceritakan sampai anak cucu. Bahwa ada satu masa di mana Ramadhan semua sepi dan Allah SWT menakdirkan kita semua untuk memiliki pengalaman unik ini," jelas Anies.

Ia berharap agar pandemi virus ini dapat segera berakhir. Sehingga aktivitas warga Jakarta, mulai dari sosial hingga perekonomian dapat kembali normal. "Mudah-mudahan bisa selesai cepat," kata Anies.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00