REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Anjuran membaca Alquran selama bulan suci Ramadhan sangatlah ditekankan.
Ramadhan bisa juga disebut bulannya Alquran karena di bulan iniAlquran diturunkan. Dalam agama Islam, membaca Alquran adalah ibadah dan setiap ibadah Ramadhan mendapat pahala berlipat ganda.
Hadits riwayat Tirmidzi menyatakan membaca satu huruf dalam Alquran mendapat 10 kebaikan. Misalnya mengucapkan, Nuun.., kata (kalimat) pertama pada surat Al Qalam (68) maka pembacanya sudah mendapat 10 kebaikan.
Selengkapnya HR Tirmidzi mengatakan, "Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran), maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh yang semisal. Aku tidak katakan alif laam miim itu satu huruf. Namun alif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.”(HR Tirmidzi)
Bayangkan jika seseorang membaca surat Al Ikhlas yang populer di kalangan Muslimin yang berisikan kalimat tauhid tentang keesaan Allah dimana segala sesuatu bergantung padaNya, tidak beranak dan juga tidak diperanakkan, serta tak ada yang setara denganNya. Surat ini terdiri dari 47 huruf sehingga pembacanya akan mendapatkan 470 kebaikan.
Salah satu aktivitas yang marak selama Ramadhan adalah membaca Alquran bersama-sama atau biasa disebut tadarus. Umat Islam secara berkelompok, di masjid, surau atau langgar membaca Alquran bersama hingga khatam (tamat).
Membaca Alquran secara bersama sudah pasti lebih asyik karena segala sesuatu yang dilakukan secara bersama dirasa lebih ringan, seperti kata pepatah, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Unsur kebersamaan menjadikan letih dan kantuk tidak terasa sehingga dalam jangka waktu tertentu bisa khatam (tamat).
Asyiknya lagi, bisa khatam bersama karena kala seseorang membaca yang lain menyimak hingga tiba giliran dia membaca, orang lain menyimak. Dengan demikian satu kelompok yang melaksanakan tadarus membaca Alquran secara bersama, baik secara jahr (membaca dengan suara dikeraskan), atau sirr (membaca dalam hati) ketika teman satu kelompok sedang membaca dengan suara dikeraskan.
Tadarus dalam kamus Bahasa Indonesia artinya pembacaan Alquran secara bersama-sama (di bulan Ramadhan).
Dalam bahasa Arab tadarus berasal dari kata darosa-yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Lalu tambahan huruf ta' di depannya sehingga menjadi tadaarosa-yatadaarosu, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar atau mempelajari secara lebih mendalam.
Alquran adalah wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril yang diturunkan secara berangsur-angsur, tidak sekaligus.
Alquran diturunkan di Bulan Ramadhan di Gua Hira, di Jabal Nur (Gunung Nur) tidak jauh dari Kota Makkah, ketika Nabi Muhammad SAW sedang mengasingkan diri dari kehidupan kota.
Mulianya Alquran karena dia adalah firman Allah SWT, penguasa alam semesta yang menurunkan pegangan hidup hingga hari kiamat nanti. Siapa pun yang berpegang padanya akan selamat dunia akhirat.
Tadarus di kala pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) saat ini tentu tidak bisa dilakukan di masjid, di surau atau di langgar lagi. Begitu juga di majlis taklim ibu dan bapak sekalian.
COVID-19 mengajak setiap keluarga untuk tadarus bersama anggota keluarga. Kepala keluarga mengajar isteri dan anak membaca Alquran.
Setiap huruf yang diajarkan akan menjadi amal jariah yang akan terus mendulang pahala pada setiap orang yang diajarkan (murid) mempraktikkannya dengan membacaAlquranatau mengajarkannya lagi ke orang lain.
Tadarus sesungguhnya bukan sekadar membaca hingga khatam, tetapi juga mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Saat ini sudah banyak tafsirAlquranyang berisikan sebab musabab (asbabun nuzul) turunnya ayat Alqurandan menafsirkan maknanya lebih luas.
Menurut pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, Prof Muhammad Quraish Shihab mengatakan dahulu sahabat Nabi Muhammad SAW berkumpul dan berdiskusi melakukan tadarus sampai paham dengan isi kandungan ayat yang dibaca. Bahkan mereka tidak berpindah ke ayat lain sebelum mereka paham betul ayat yang dibaca dan dipelajari.
Bagi kepala keluarga yang paham agama mungkin itu bukan kendala, bagi mereka yang pemula, bisa mengawalinya dengan mengajar dan membacaAlquranbersama.
Pada banyak kejadian dan di kalangan ulama dahulu, memperkenalkan Alquran sejak dini lebih baik dan lebih mudah dibandingkan usia dewasa atau senja. Artinya, kenalkan anak-anak pada Alquran sesegera mungkin.