Tetap Jaga Kualitas Ibadah Kala Ramadhan di Rumah

Red: Hasanul Rizqa

Senin 27 Apr 2020 21:41 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Reuters/Nikola Solic Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Betapapun dunia kini dirundung pandemi Covid-19, umat Islam seyogianya tetap bersuka cita dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Sebab, bulan puasa tak akan kehilangan makna sekalipun wabah berlangsung. Ibadah-ibadah khas Ramadhan, baik yang wajib maupun sunah, dapat dilakukan tiap Muslim. Insya Allah, kita pun memperoleh pahala kesabaran selama di rumah saja, berlindung dari sebaran penyakit sekaligus melindungi sesama.

Tetap berpuasa

Baca Juga

Hukum berpuasa Ramadhan adalah wajib bagi tiap Muslim. Hal ini dinyatakan dalam surah al-Baqarah ayat 183. Umat Islam diharuskan untuk menjalani ibadah puasa dengan baik. Rutinitas puasa Ramadhan pun dapat terus dilakukan saat di rumah saja. Itu selama tubuh dalam kondisi fit. Sahur dan buka puasa diadakan secara personal, yakni bersama keluarga inti.

Tidak perlu mengikuti berbagai agenda di luar, seperti ngabuburit, buka puasa bersama, hingga sahur on the road. Alih-alih demikian, momen Ramadhan pada tahun ini hendaknya dimanfaatkan untuk mempererat kebersamaan dengan keluarga tercinta di rumah.

Tunda jamaah di luar

Biasanya, Ramadhan menjadi momen memakmurkan masjid. Akan tetapi, pandemi Covid-19 mengubah keadaan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyarankan agar semua ibadah khas Ramadhan yang bersifat mengumpulkan massa atau jamaah ditunda. Tiap orang dapat beribadah di rumah masing-masing.

Misalnya, shalat tarawih, tilawah, pesantren kilat, peringatan Nuzulul Quran, takbiran keliling, dan lain-lain. Publik pun diharapkan tidak iktikaf 10 malam terakhir Ramadhan di masjid atau mushala. Semua itu dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran penyakit.

Bagaimanapun, MUI tetap membolehkan masjid untuk menyiarkan azan atau pengumuman keagamaan-sosial. Pihak takmir masjid bahkan diminta untuk terus memperkuat jejaring komunikasi antarwarga, khususnya via daring. Dengan begitu, masyarakat dapat terus berinteraksi dan ringan tangan bila ada yang membutuhkan pertolongan. MUI juga mendorong pengelola media massa agar menyajikan konten yang bermutu selama Ramadhan.

Perbanyak sedekah

Ramadhan adalah ladangnya pahala dan pengampunan. Selain berpuasa dan shalat, banyak hal dapat dilakukan untuk meningkatkan ketakwaan. Misalnya, menunaikan zakat, infak, dan sedekah. Jumlahnya tak harus banyak, asalkan berangkat dari hati yang ikhlas.

Situasi pandemi kian menyulitkan orang-orang yang berpenghasilan harian. Maka, jangan abaikan tetangga dan saudara kita yang sedang diimpit kesulitan. Boleh jadi, sedekah menjadi cara Allah melindungi kita dari wabah. Rasulullah bersabda, “Segeralah bersedekah karena bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.