REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masjid Lautze berfokus dengan ekonomi umat yang terpuruk akibat pandemi virus corona (Covid-19), seperti pekerja dengan upah harian dan pengemudi ojek online (ojol).
Ketua Umum Yayasan Haji Karim Oei Masjid Lautze, Ali Karim Oei mengatakan, aktivitas Ramadhan tahun ini tak seperti Ramadhan sebelumnya. Karena masjid diharuskan mengosongkan jamaah, masjid tersebut akhirnya beraktivitas menggalang aktivitas untuk membantu ekonomi umat.
Menurutnya, Masjid Lautze tak sama sekali mengalihkan aktivitas Ramadhan seperti kajian, tadarus, ataupun ceramah ke platform daring (online). Ia bersama pengurus Masjid Lautze berfokus dengan ekonomi umat yang terpuruk akibat pandemi virus corona (Covid-19).
"Kalau ceramah-ceramah atau kajian kita enggak ke online atau ke apa karena sudah banyak juga (kajian-kajian online-Red). Kita fokus bantu ekonomi umat," kata Ali Karim saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (26/4).
Dia menjelaskan, efek ekonomi akibat pandemi Covid-19 memaksa umat serta kalangan pekerja harian terkena imbas. Tak sedikit dari mereka yang penghasilan hariannya tergerus.
Untuk itu, ia bersama para pengurus Masjid Lautze berupaya menggalang bantuan dengan mengumpulkan zakat serta infak dan sedekah. Dia mencontohkan, di Masjid Lautze Bandung, bantuan ekonomi berupa paket sembako serta makanan siap saji diberikan kepada umat dengan diantar melalui ojek online (ojol).
"Ojolnya juga dapat pemasukan. Ini alhamdulillah, dua-duanya bisa terbantu baik itu mustahik maupun ojol dengan pemasukannya," kata Ali Karim.
Di sisi lain, masjid in juga berupaya memberikan langkah nyata mencegah Covid-19. Yakni dengan membagikan sajadah-sajadah baru dan bersih ke masjid-masjid yang masih menggelar shalat Jumat.
"Kami suka keliling dan masih ada masjid yang gelar shalat Jumat. Kami tidak mau menyalahkan atau bagaimana, tapi kami bagikan sajadah yang baru. Hal ini ikhtiar kami buat cegah Covid-19," kata dia.