REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan bahwa ibadah puasa kali ini terasa berat lantaran bersamaan dengan wabah virus corona yang saat ini tengah berlangsung. Ia meminta masyarakat bersabar dalam menghadapi situasi saat ini.
"Kita harus sabar, karena barangkali aturan, kelaziman dan bahkan 'kekhusyukan' kita dalam menjalankan ibadah puasa di tahun ini, harus 'disesuaikan' dengan protokol Covid-19 yang berlaku," kata SBY dalam tulisannya diunggah di akun Facebooknya, Jumat (24/4).
Ia mengungkapkan, ada banyak hal yang biasa dilakukan saat bulan Ramadhan namun tidak bisa dilakukan saat ini, seperti berbuka puasa bersama keluarga, dan teman-teman, hingga melaksanakan tradisi mudik. SBY meminta masyarakat memaknai pandemi kali ini sebagai bagian dari ujian dan cobaan dari Allah SWT.
"Dengan ketabahan, ketegaran dan kesabaran kita bersama, Insya Allah kita akan lulus menghadapi ujian dari Sang Pencipta ini," ujarnya.
SBY juga mengkisahkan kembali pengalamannya saat menjalani puasa di rumah sakit mendampingi mendiang istrinya Ani Yudhoyono yang mengalami kanker darah. Bahkan dirinya mengaku harus bersabar dan ikhlas saat saat istri menghembuskan nafas terkahir empat jelang Idul FItri.
"Terus terang, hingga hari ini saya masih merasa bersedih dan kehilangan. Namun, saya harus sabar, tabah dan ikhlas menerima ujian dan cobaan dari Sang Khaliq ini," ungkap mantan ketua umum Partai Demokrat tersebut.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi dan menjalankan protokol corona. DIrinya juga meminta agar masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat Corona untuk tidak cepat menyerah.
"Saya tahu banyak yang menderita bahkan sangat menderita saat ini, terutama yang tidak bisa lagi mencari nafkah sehari-harinya. Namun, tetaplah berikhtiar … berikhtiar di jalan Allah," tulis SBY.