Kupang Terapkan Penjualan Takjil Secara Daring

Red: Nora Azizah

Jumat 24 Apr 2020 14:24 WIB

Penjualan takjil ramadhan tahun 2020 di Kupang dilakukan secara daring (Foto: ilustrasi penjual takjil) Foto: Antara/Sigid Kurniawan Penjualan takjil ramadhan tahun 2020 di Kupang dilakukan secara daring (Foto: ilustrasi penjual takjil)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ketua Panitia Gebyar Ramadhan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sokan Teibang, mengatakan, penjualan takjil ramadhan tahun 2020 dilakukan secara daring. Hal ini guna mengantisipasi terjadinya kerumunan warga untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.

"Kami sudah menyepakati kegiatan penjualan takjil ramadhan tahun 2020 dilakukan secara daring untuk menghindari terjadinya kerumunan warga dalam mencegah penyebaran COVID-19 di Kota Kupang," kata Sokan Teibang kepada wartawan di Kupang, Jumat (24/4).

Baca Juga

Ia mengatakan, panitia gebyar Ramadhan Kota Kupang telah berkoordinasi dengan pelaku usaha takjil untuk tidak menjual takjil di tempat-tempat umum. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan warga di tengah pandemi COVID-19.

Penjual takjil hanya dilakukan secara daring melalui aplikasi online bekerjasama dengan aplikasi Grabfood dan aplikasi start-up lokal Qlimutu. Menurut Sokan, terdapat beberapa lokasi penjualan takjil ramadan yang melayani pemesaan secara online atau daring tersebar di Kelurahan Airmata, Kelurahan Solor, Kelurahan Bonipoi, Kelurahan Kolhua, Kelurahan Fontein dan Kelurahan Oesapa.

Ia mengatakan, makanan yang dijual berupa berbagai aneka makanan berbuka puasa yang sering dijual para pelaku usaha takjil pada setiap bulan ramadhan. Pihaknya juga menjamin kebersihan makanan.

"Kami menjamin higenitas makanan yang dijual secara online pasti kue maupun makanan yang dijual merupakan produk yang dijamin aman untuk dikonsumsi," tegasnya.

Sementara, Humas Gugus Tugas COVID-19 Kota Kupang yang diwakili oleh Kepala Bidang Layanan e-Government pada Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Kupang, Wildrian R Otta, mengatakan, semua penjual takjil Ramadhan yang menggunakan aplikasi penjualan online tidak akan dipungut biaya. Dirinya mengakui bahwa, ditengah wabah COVID-19, Pemerintah Kota Kupang tetap mencari jalan terbaik untuk kesejahteraan masyarakat Kota Kupang.

"Apabila ada pelaku usaha yang ingin bergabung silahkan menghubungi panitia untuk diakomodir kedalam aplikasi Qlimutu dan Grab," tegas mantan Lurah Naikoten 2 itu.

Pemerintah dan masyarakat dapat saling bersinergi dalam melawan COVID-19 sehingga wabawah ini cepat tertangani sehingga tidak berdampak luas terhadap pembangunan ekonomi masyarakat. Pemerintah berharap dengan adanya inovasi dan kolaborasi ini dapat menciptakan semangat baru dalam penanganan dampak dari penyebaran COVID-19 di ibu kota provinsi NTT ini.

Terpopuler