REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan mengaku akan lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah bersama keluarganya di Bekasi, Jawa Barat selama bulan Ramadan tahun ini.
Kondisi pandemi COVID-19 serta pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta yang diperpanjang hingga 22 Mei itu membuat peraih medali emas Asian Games 2018 tak bisa kemana-mana, terlebih seluruh kejuaraan pun juga ditunda.
Padahal saat kondisi normal, Eko biasa mengisi waktu liburnya di hari Sabtu dan Ahad bulan Ramadan dengan menghabiskan sore sambil “ngabuburit" bersama keluarganya menjelang buka puasa.
"Puasa sebelumnya kalau ngabuburit paling pas hari libur latihan saja dan biasanya cuma cari takjilan," kata Eko, Jumat (24/4).
"Kalau sekarang paling tinggal di rumah dan lihatin istri bikin takjilan," kata dia melanjutkan.
Pandemi virus corona telah memaksa seluruh kejuaraan ditunda atau dibatalkan. Namun Eko mengambil hikmah di tengah kosongnya jadwal turnamen sepanjang tahun ini, dirinya justru mempunyai waktu lebih banyak bersama anak dan istrinya di rumah.
Kondisi pandemi COVID-19 yang mengancam juga tak lantas mempengaruhinya berhenti menjalani jadwal latihan di pelatnas.
Eko beserta lifter nasional lainnya hingga saat ini memang masih menjalani pelatnas secara normal, dilakukan lima hari dalam sepekan, meski adanya kekhawatiran pandemi COVID-19 yang belum mereda.
Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo sama sekali tak menghentikan para lifter nasional untuk terus berlatih. Apalagi PB PABBSI juga menargetkan untuk menambah perwakilannya ke Olimpiade yang penyelenggaraannya diundur ke Juli tahun depan.