REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Masjid Agung Tasikmalaya tetap menggelar ibadah sholat tarawih pada malam pertama Ramadhan, Kamis (23/4). Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) memberi imbauan agar warga melaksanakan sholat tarawih dari rumah selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, jamaah yang ikut melaksanakan ibadah tarawih di Masjid Agung Tasikmalaya cenderung sepi jika dibandingkan tarawih pada Ramadhan sebelumnya yang selalu penuh. Hanya terdapat lima shaf jamaah laki-laki dan satu shaf jamaah perempuan. Sementara di lantai dua sepi dan di luar ruangan terdapat beberapa jamaah. Jarak antarjamaah juga dibatasi sekitar satu meter agar tidak terlalu rapat.
Pihak Masjid Agung Tasikmalaya juga tak menggelar sajadah panjang yang biasa digunakan. Sebagian jamaah berinisiatif membawa sajadah sendiri, sementara yang lainnya sholat beralaskan lantai masjid.
Tak hanya itu, dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Masjid Agung Tasikmalaya, setiap pintu masuk ke dalam sudah dipasangi bilik disinfektan. Karena itu, setiap jamaah yang masuk otomatis tersemprot cairan disinfektan.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf meminta warganya melaksanakan sholat tarawih dari rumah saat Ramadhan. Menurut dia, Kementerian Agama telah mengeluarkan surat edaran agar tak ada kegiatan berkerumun salama Ramadhan. Karena itu, warga Kota Tasikmalaya diminta tidak melaksanakan sholat tarawih di masjid atau musalah.
"Kalau bisa tarawih di rumah. Tidak di masjid," kata dia, Senin (20/4).
Sebab, sholat tarawih di masjid atau mushala otomatis akan membuat orang berkumpul atau berkerumun. Meski pemerintah telah memberi imbauan agar tetap menjaga jarak, pasti akan ada kontak fisik antarjamaah.
Karena itu, ia menyarankan, untuk Ramadhan tahun ini melaksanakan tarawih di rumah. "Kita pun prihatin dengan kondisi ini, tapi demi kemanusiaan dan keamanan, sehingga tidak ada lagi warga yang terkena wabah (Covid-19) ini," kata dia.