Tradisi Dugderan di Semarang Digelar tanpa Keramaian

Red: Dwi Murdaningsih

Jumat 24 Apr 2020 02:01 WIB

Masjid Kauman, Semarang, Jawa Tengah. Foto: Kaskus.co.id Masjid Kauman, Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tradisi Dugderan sebagai penanda awal Ramadhan di Kota Semarang, Kamis (23/4) digelar tanpa keramaian. Trasisi warga sebelum puasa hari pertama dilaksanakan tersebut, digelar di Masjid Kauman Semarang.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang diwarnai arak-arakan, Dugderan tahun ini hanya dihadiri oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Wali Kota Hevearita G. Rahayu, takmir Masjid Kauman, serta sejumlah kiai.

Baca Juga

Sebelum pemukulan bedug tanda dimulainya Bulan Puasa, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi membacakan Suhuf Halaqof. "Karena ada wabah covid-19, Dugderan kali ini digelar sederhana," katanya.

Meski digelar sederhana, ia memastikan tradisi masyarakat Kota Semarang dalam menyambut Ramadhan itu tetap terjaga. Pelaksanaan tradisi itu, kata dia, mudah-mudahan bisa membuat warga Semarang tetap khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa.

"Titip pesan agar ibadah sebaiknya dilaksanakan di rumah," katanya.

Ketua Takmir Masjid Kauman Semarang K.H. Hanief Ismail mengatakan tarawih di Masjid Agung Kota Semarang ditiadakan selama pandemi covid-19. "Sesuai imbauan pemerintah, tidak ada shalat tarawih," katanya.

Terpopuler