Rasulullah Jarang Sholat Tarawih di Masjid

Rep: Zainur Mahsir / Red: Muhammad Hafil

Kamis 23 Apr 2020 17:26 WIB

Rasulullah Jarang Sholat Tarawih di Masjid. Foto:  Rasulullah SAW (ilustrasi) Foto: Republika/Kurnia Fakhrini Rasulullah Jarang Sholat Tarawih di Masjid. Foto: Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ustadz Zaitun Rasmin mengatakan, di masa pandemi ini masjid-masjid memang ditutup, termasuk untuk melaksanakan sholat dan ibadah Ramadhan lainnya. Namun demikian sambung dia, bukan berarti sholat berjamaah seperti tarawih di rumah akan mengurangi nilainya.

“Sebaliknya, selain (sholat tarawih) boleh di rumah, dia juga lebih afdhal,” ujar dia ketika dikonfirmasi Republika, Kamis (23/4).

Baca Juga

 

Dia menjelaskan, pada dasarnya sholat tarawih adalah sholat lail. Di mana awalnya, memang dikerjakan di rumah. Menurut dia, hal tersebut juga dilakukan oleh Rasulullah SAW pada masanya.

 

Berdasarkan keterangan, Rasulullah memang melakukan beberapa kali sholat tarawih di masjid, sedangkan kebanyakan malam-malam selanjutnya ia melakukan di rumah.

 

“Dan itu juga ada dalil, hadist shahih yang menjelaskan. Sholat selain sholat wajib lebih afdhal di rumah,” kata ustadz Zaitun.

 

Ada banyak hadist yang menceritakan Nabi Muhammad SAW melakukan sholat setelah buka puasa di rumah. Bahkan, Rasulullah terhitung hanya melakukan beberapa kali sholat tarawih di masjid Bersama sahabat. 

 

Diceritakan dari Abu Dzar r.a: “Kami berpuasa Bersama Nabi SAW di bulan Ramadhan, dan beliau tidak pernah menghidupkan malam Ramadhan Bersama kami (di masjid) kecuali pada malam ke-23, beliau, shalat bersama kami sampai 1/3 malam.

 

Di malam ke-24, beliau datang kepada kami. Dan malam ke-25 beliau datang menjadi imam shalat kami sampai setengah malam. Kemudian beberapa dari kami mengatakan kepada nabi SAW: “apa tidak kita habiskan saja satu malam untuk beribadah sunah ini?, kemudian nabi menjawab: “Siapa yang sholat bersana imam, maka seluruh malamnya dihitung sebagai ibadah”.

 

Dan beliau tidak datang kepada kami di malam 26, dan datang lagi di malam 27, dan di malam itu kami sholat bersama beliau, dengan manusia yang banyak dan kami khawatir melewatkan sahur. (HR al-baihaqi).

 

Dengan catatan tersebut, menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW hanya terhitung melakukan sholat tarawih di masjid Nabawi hanya tiga malam saja; malam 23, 25 dan 27.