Korelasi Ibadah dengan Menjaga dan Meningkatkan Imunitas

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah

Kamis 23 Apr 2020 09:21 WIB

Ibadah yang dilakukan dengan baik akan meningkatkan imunitas. Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Ibadah yang dilakukan dengan baik akan meningkatkan imunitas. Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Segala ibadah baik wajib maupun sunnah seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW berdampak baik bagi kesehatan. 

Menurut Wakil Ketua Umum Persatuan Islam (Persis), Ustadz Jeje Zaenuddin, ibadah yang dijalankan umat Muslim sejatinya dapat memberikan kekuatan dan kesehatan baik secara fisik maupun mental spiritual. 

Baca Juga

Dengan fisik serta mental yang sehat dan kuat itulah, menurut Ustaz Jeje, seseorang dapat kebal dari berbagai macam serangan penyakit dan virus.  

Dia menjelaskan, ibadah itu usaha spiritual tentu keistimewaan dan keutamaannya juga lebih besar bersifat rohani dan ukhrawi, namun secara medis tentu sangat berhubungan antara kekuatan rohani dan spiritual dengan kesehatan fisik jasmani.

Semua ibadah, kata dia, bertujuan menyehatkan dan menguatkan rohani. Rohani yang sehat sangat menguatkan imunitas tubuh, kekuatan imunitas tubuh adalah modal kekuatan yang utama melawan virus termasuk corona," kata ustaz Jeje kepada Republika,co.id pada Kamis (23/4). 

Ustadz Jeje menjelaskan kualitas amal ibadah disebabkan banyak aspek. Ada ibadah yang istimewa karena tempatnya, seperti sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. 

Terdapat juga ibadah yang istimewa karena keutamaan waktunya seperti solat tahajud di akhir malam. Serta ada juga ibadah yang istimewa karena keutamaan momentumnya seperti Lailatul Qadar karena malam turunnya Alquran.

Namun demikian, menurut Ustadz Jeje, yang paling utama dari semua keutamaan ibadah itu yakni ibadah yang dikerjakan tulus ikhlas dengan semaksimal mungkin mengikuti sunnah Rasulullah SAW. 

Dia mengatakan, jika berbagai aspek keutamaan itu kumpul tetapi tidak ada ikhlasnya, hapuslah semua nilai keutamaan yang lain. Dan jika semua keutamaan berkumpul dalam satu waktu maka seseorang telah meraih keberuntungan amal yang tidak ada taranya.

Umpamanya keutamaan momentum Ramadhan dilengkapi dengan keutamaan akhir malamnya di Lailatul Qadar, tentu saja menjadi amal yang paling tinggi kualitasnya.