REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Umat Islam di Kabupaten Cirebon diminta untuk melaksanakan sholat tarawih saat bulan Ramadhan di rumah masing-masing. Pasalnya, sholat tarawih berjamaah di masjid/mushola selama masa pandemi Covid-19 dinilai rawan terjadi penyebaran virus tersebut.
Hal itu terungkap dari hasil rapat yang digelar Pemkab Cirebon bersama MUI, tokoh agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan lainnya. Rapat dilakukan untuk membahas pelaksanaan ibadah selama bulan suci Ramadhan.
Dari hasil rapat tersebut diputuskan untuk meniadakan sementara sholat tarawih berjamaah di masjid maupun mushola. Masyarakat diminta untuk melakukan sholat tarawih di rumah masing-masing.
‘’(Untuk sementara) jangan di masjid atau mushala,’’ kata Imron, Selasa (21/4).
Imron mengungkapkan, jika masyarakat tetap bersikukuh melaksanakan sholat tarawih berjamaah di mushala maupun masjid, maka dikhawatirkan akan terjadi penyebaran Covid-19 lebih luas lagi. Pasalnya, penyebaran Covid-19 berpotensi mudah terjadi di tengah kerumunan banyak orang.
Tak hanya meniadakan sholat tarawih berjamaah di masjid dan mushola, Pemkab Cirebon juga meniadakan kegiatan buka puasa bersama dan pesantren kilat Ramadhan. Hal itu juga sebagai bentuk ikhtiar mencegah penyebaran Covid-19. ‘’Semua keputusan sesuai arahan dari Pemerintah Pusat dan MUI. Kami berharap masyarakat bisa menerima dan mengikutinya,’’ tandas Imron.