Ahad 19 Apr 2020 07:58 WIB

Bansos Disalurkan Sebelum PSBB untuk Eliminasi Gejolak

Sebanyak 18 ribu paket bansos disalurkan di Jabar secara bertahap.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) telah melepas paket bansos bagi warga Jabar. Paket bantuan akan diberikan secara bertahap ke warga Jabar yang membutuhkan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) telah melepas paket bansos bagi warga Jabar. Paket bantuan akan diberikan secara bertahap ke warga Jabar yang membutuhkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah melepas paket bantuan sosial yang dibawa petugas pos dan ojek daring bagi warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terdampak Covid-19, Sabtu (18/4). Bantuan sebanyak 18 ribu paket dari Pemda Provinsi Jawa Barat bernilai Rp 350 ribu dalam bentuk sembako dan uang tunai Rp 150 ribu dibagikan di tujuh kecamatan Bandung Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai melepas keberangkatan para petugas PT Pos Indonesia dan ojek daring di halaman Kantor Pos Ngamprah mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bandung Barat akan berjalan lancar karena jaring pengaman sosialnya sudah lebih dulu disalurkan. "Untuk KBB yang akan melaksanakan PSBB tanggal 22 April nanti di tujuh kecamatan dari total 16 kecamatan. Dengan didahulukan bantuan sosial dari provinsi ini harusnya dinamika di lapangan tidak terlalu besar," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Baca Juga

Menurut Emil, 18 ribu paket bantuan tersebut akan disalurkan secara bertahap. Ia menargetkan seluruh bantuan dapat diterima masyarakat maksimal tanggal 10 di tiap bulannya selama empat bulan mendatang.

"Akan dibagikan dalam beberapa hari ke depan karena tidak mungkin sehari dapat selesai tersalurkan semua. Saya targetkan 10 hari pertama di tiap bulan selesai. Jadi ada warga yang kebagian di tanggal satu, tanggal lima atau sepuluh," paparnya.

PSBB Bandung Barat, akan berbarengan dengan empat daerah lainnya di Bandung Raya. Menurut Emil, PSBB akan sukses bila diiringi dengan pengetesan masif. Khusus untuk KBB mulai tanggal 22 April nanti akan melakukan tes masif untuk 8.000 warga.

"Jadi KBB harus melakukan tes masif sebanyak 0,6 persen dari jumlah penduduk. Artinya minimal 8.000 warga KBB harus dites dalam 14 hari mendatang," katanya.

Menurutnya, bila berhasil mengetes tes masif sebanyak itu dan ditambah warganya disiplin mengikuti aturan PSBB, maka peta persebarannya akan terukur sehingga kita bisa hidup normal lagi. Bagi yang melanggar PSBB sesuai Peraturan Bupati Bandung Barat akan dikenakan sanksi tilang, denda, hingga kurungan badan.

"Yang melanggar PSBB itu sudah diatur oleh undang-undang yaitu bisa ditilang, denda, maupun kurungan badan. Untuk jelasnya Pak Bupati (KBB) yang tahu karena Bupati yang mengaturnya melalui perbup," kata Emil.

Bupati Aa Umbara menyatakan, Bandung Barat siap melaksanakan PSBB 22 April mendatang. Sejauh ini di KBB kasus positif Covid-19 ada 25 orang dengan pasien meninggal dunia sebanyak dua orang dan sembuh tiga orang.

"Untuk PSBB tanggal 22 April nanti kami sudah siap di tujuh kecamatan yang kita terapkan," ujar Aa.

Terkait bantuan sosial provinsi yang sudah disalurkan, Aa berharap dapat membantu masyarakat terdampak. "Mudah-mudahan penyaluran ini lancar dan dinikmati oleh masyarakat yang terdampak Covid-19, semoga pandemi ini berlalu," harapnya.

Dalam pendistribusian bantuan tersebut PT Pos Indonesia Regional V Jawa Barat menggandeng ojek daring yaitu Gojek dan Grab agar pendistribusian bisa dilakukan lebih cepat. "Kami menggandeng ojol karena keterbatasan personel kami. Ini agar penyaluran lebih cepat dan sesuai target yang diberikan Gubernur Jabar," ujar Kepala PT Pos Indonesia Regional V Jabar Helly Siti Halimah.

Selain PT Pos Indonesia, Pemda Jabar pun telah menggandeng Perum Bulog dalam pengadaan beras untuk disalurkan ke masyarakat. Direktur dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, Bulog akan sepenuhnya mendukung kebijakan pemerintah pusat maupun daerah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah di Jabar Bulog dipercaya untuk berkontribusi dalam pengadaan logistik sembako. Kami siapkan semua dan hari ini Pak Gubernur mendistribusikan langsung ke masyarakat, intinya kami mendukung," ujar Tri.

Menurut Tri, suplai beras Bulog yang disiapkan untuk warga terdampak Covid-19 sebanyak 30 ribu ton. Bulog membelinya dari petani  beberapa wilayah yang kini sudah memasuki musim panen.

"Sebenarnya beras yang kita salurkan ini adalah beras dari petani Jabar sendiri, saat ini kan sudah musim panen di beberapa daerah Jabar. Totalnya 30 ribu ton yang kami siapkan," katanya.

Selain di Bandung Barat, Gubernur Ridwan Kamil juga meninjau pendistribusikan paket bantuan di Kantor Pos Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang  dan Kantor Pos Soreng, Kabupaten Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement