REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menjelang Ramadhan ini, kedatangan maupun keberangkatan bus di Kota Yogyakarta menurun. Salah satunya di Terminal Giwangan, yang menurun sejak diterapkannya status tanggap darurat bencana Covid-19 di DIY.
Kapala Bidang lalu lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Windarto mengatakan, penurunan kedatangan dan keberangkatan bus di Terminal Giwangan ini mencapai 50 persen. Pada April saja, kedatangan dan keberangkatan hanya 100 hingga 200 bus.
"Hari-hari biasa sebelum darurat Covid-19 untuk antar kota antar provinsi (AKAP) kedatangan bus dan yang berangkat di Giwangan berada di angka 500 hingga 700 kedatangan," kata Windarto dalam keterangan resminya, Jumat (17/4).
Begitu pun dengan Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang juga mengalami penurunan yang signifikan. Saat ini, per harinya hanya puluhan bus yang datang dan berangkat dari Terminal Giwangan.
"Otomatis jumlah penumpang yang datang maupun berangkat dari Giwangan mengalami penurunan. Sebelum darurat Covid-19, penumpang untuk AKAP mencapai ribuan orang, sekarang hanya ratusan saja," ujarnya.
Namun, pihaknya tetap melakukan penyemprotan terhadap tiap bus yang datang menggunakan disinfektan. Tidak hanya bagian luar bus, namun bagian dalam bus juga disemprot.
"Untuk para penumpang dilakukan pengecekan suhu tubuh dan juga penyemprotan disinfektan," kata Windarto.