Corona Dijadikan Nama Kurma di Pasar Mesir

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil

Kamis 16 Apr 2020 11:47 WIB

Corona Dijadikan Nama Kurma di Pasar Mesir. Foto:  Kurma (ilustrasi) Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Corona Dijadikan Nama Kurma di Pasar Mesir. Foto: Kurma (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Orang Mesir dikenal karena kebiasaan mereka memberi nama baru untuk berbagai jenis kurma. Selama dua tahun terakhir, misalnya, ada kurma yang dinamai dengan nama pesepakb ola asal negara itu, Mohamed Salah. Nama Mohamed Salah menjadi populer setelah performanya yang apik dengan klub Liga Inggris Liverpool.

Tahun ini orang Mesir kembali memberi nama baru bagi kurma yang disesuaikan dengan kondisi yang tengah terjadi. Nama yang diberikan adalah nama dari virus corona yang tengah merebak di hampir semua negara di dunia. Jenis kurma bernama Corona itu kini tersedia di pasaran di Mesir dengan dibanderol di harga 25 pound Mesir per kilogram atau setara dengan 1,58 dolar atau senilai Rp 25.004.

"Kami terbiasa memberi nama baru berbagai jenis kurma setiap tahun," kata Ahmed Amin, seorang pedagang di pasar grosir di Moqattam, tenggara Kairo, Mesir, dilansir di Arab News, Kamis (16/4).

Amin mengatakan, nama yang diberikan biasanya nama yang tengah menjadi tren. Ia mengungkapkan, suatu tahun ada nama kurma yang menjadi tren yang dinamai dengan nama mantan superstar sepak bola Mesir, Mohamed Aboutrika. Menurut dia, kurma Aboutrika adalah yang paling mahal.

"Tahun-tahun lain, aktor Mesir Mohamed Ramadan menjadi tren. Pada waktu lain, ada penari perut Sofinar dan bintang pop Shakira," ungkapnya.

Amin mengatakan, para pedagang juga menamai kurma-kurma mereka dengan nama aktris Mesir Laila Elwy dan El-Shabah (hantu) serta memberi nama-nama lain yang dipercaya para penjual bisa menarik banyak pelanggan. Saat ini, ia mengatakan bahwa corona adalah nama yang paling menonjol karena virus corona, yang tidak hanya di Mesir tetapi juga di seluruh dunia.

Sembari tertawa, Amin mengatakan bahwa pelanggan membeli kurma Corona dalam jumlah besar. Hal itu menunjukkan bahwa pelanggan juga merasa terhibur ketika mereka membelinya.

Terlepas dari label kurma 'Corona' itu, para pedagang pasar juga telah memperkenalkan slogan "Tidak ada corona di antara kita". Di samping itu, para pedagang juga melawan virus corona dengan mengenakan sarung tangan dan masker wajah. Mereka juga berupaya dengan tetap menerapkan pembatasan sosial dan menghindari keramaian.

Mereka menekankan bahwa mereka tetap berjualan agar tetap mendapatkan penghasilan. Mereka juga menyoroti slogan bahwa Ramadhan tidak lengkap tanpa kurma.

Manajer pasar yang berafiliasi dengan Perusahaan Kompleks Konsumen al-Ahram yang merupakan milik negara, Mohamed Kamal, mengatakan bahwa sejumlah besar kurma Ramadhan kini tersedia di papan rak, sedangkan jumlah besar lainnya masih ada di tempat penyimpanan. Menurut dia, sebanyak 200 kg kurma kering tersedia di pasar dengan harga mulai dari 11 hingga 16 pound Mesir.

"Jenis kurma kering yang bagus harganya 26 pound per kilo. Sementara itu, kurma setengah kering dijual dalam paket 700 gram seharga 15 pound dan paket 400 gram seharga 30 pound," kata Kamal.

Kamal menyebut kurma setengah kering sebagai jenis kurma yang laris dibeli pelanggan. Menjelang Ramadhan, Kamar Dagang di Kairo menerbitkan daftar harga untuk kurma. Namun, Kamal mengatakan, daftar itu menunjukkan banyak perbedaan dalam biaya kurma.

Kurma Ebrimi berkisar antara 12 dan 22 pound per kilo. Harga kurma Suriah berkisar antara 6 dan 16 pound per kilo. Sementara itu, kurma Ghazal putih mencapai 11 hingga 23 pound per kilo.

Kurma Merkaby harganya mulai dari 6 hingga 18 pound. Kurma Ayenat berkisar antara 11 dan 23 pound. Kurma Alban berkisar 12 hingga 24 pound. Kurma Bangsal tercatat 11 hingga 25 pound. Kurma Bertmoda seharga 15 hingga 25 pound. Kurma Skouti tercatat antara 15 dan 25 pound. Kurma Aswani dibanderol di harga 6 hingga 16 pound. Kurma El-Gondeila berkisar antara 15 dan 25 pound. Kemudian, kurma Qarn El-Ghazal dijual dengan harga 20 hingga 35 pound per kilo.