Pasar Ramadhan Malaysia akan Digelar Daring

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah

Selasa 07 Apr 2020 16:13 WIB

Pasar Ramadhan Malaysia akan Digelar Daring (Foto: ilustrasi Pasar Ramadhan di Malaysia) Foto: BERNAMA Pasar Ramadhan Malaysia akan Digelar Daring (Foto: ilustrasi Pasar Ramadhan di Malaysia)

REPUBLIKA.CO.ID, SHAH ALAM -- Kepala eksekutif Akademi Usahawan Mikro Malaysia, Azharee Abdul Wahid menyarankan, agar para pedagang pasar ramadhan beralih ke penjualan daring untuk penuhi permintaan pasar. Menurut dia, langkah tersebut akan menjadi metode yang paling tepat saat kontrol gerakan oleh negaranya diberlakukan.

Dia menambahkan, pedagang memang akan terkena dampak pembatalan pasar-pasar Ramadhan akibat Covid-19, utamanya di Selangor. Oleh sebab itu, menurut Abdul, langkah tersebut seharusnya bisa dan mampu memastikan pedagang memperoleh penghasilan dalam periode tersebut.

Baca Juga

“Selama periode ini, cobalah untuk menargetkan pelanggan yang tinggal di dekat kita, (misalnya) jika kita tinggal di apartemen, memasarkan produk kepada penduduk di sana, juga di daerah perumahan, fokus pada mereka yang tinggal di sana,” kata dia seperti dilansir Malay Mail, Selasa (7/4).

Dia menegaskan, dengan cara tersebut, para pedagang khususnya juga dapat memastikan setiap produknya. Terlebih makanan untuk buka puasa juga akan memenuhi target.

"Ini penting karena selama pembatasan kita tidak dapat melakukan perjalanan jauh, dan jika pengusaha fokus pada lingkungan mereka sendiri, saya percaya mereka dapat menghasilkan keuntungan," katanya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaacob mengusulkan, agar pemerintah Selangor juga bisa berperan dengan memberikan alokasi tambahan bagi majelis negara bagian (ADUN). Menurut dia, hal tersebut memungkinkan mereka membantu petani yang terkena dampak Movement Control Order (MCO).

Dia melanjutkan, anggota majelis juga dapat menggunakan dana tambahan untuk membeli produk pertanian yang sulit dipasarkan selama MCO.

“ADUN dapat membeli produk-produk ini dalam jumlah besar dan kemudian mendistribusikannya kepada mereka yang membutuhkan di daerah pemilihan mereka,” ungkap dia.

Melalui metode tersebut, kata dia, para petani dapat memperoleh beberapa pengembalian untuk tanaman. Bahkan, mereka yang kurang beruntung ia sebut juga dapat menikmati produk segar. Terlebih, dengan cara itu, menurut Yaacob, petani bisa terus bekerja untuk memastikan pasokan pangan negara terjaga.