Polisi Delhi Minta Muslim Tetap di Rumah Saat Nisfu Syaban

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil

Senin 06 Apr 2020 10:10 WIB

Polisi Delhi Minta Muslim Tetap di Rumah Saat Nisfu Syaban. Foto: Petugas pemadam kebakaran Delhi memberikan disinfektan pada tempat yang telah dihadiri jamaah sidang Islam yang dinyatakan positif virus Corona di Nizamuddin, New Delhi, India, Kamis (2/4). Polisi New Delhi telah mengajukan seorang tersangka terhadap ulama sekte agama Islam yang mengorganisir pertemuan bulan lalu karena telah melanggar langkah keamanan COVID-19 seperti jarak sosial Foto: Manish Swarup/AP Polisi Delhi Minta Muslim Tetap di Rumah Saat Nisfu Syaban. Foto: Petugas pemadam kebakaran Delhi memberikan disinfektan pada tempat yang telah dihadiri jamaah sidang Islam yang dinyatakan positif virus Corona di Nizamuddin, New Delhi, India, Kamis (2/4). Polisi New Delhi telah mengajukan seorang tersangka terhadap ulama sekte agama Islam yang mengorganisir pertemuan bulan lalu karena telah melanggar langkah keamanan COVID-19 seperti jarak sosial

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kepolisian di Delhi, India mengimbau umat Islam di kota itu untuk tetap berada di rumah saat malam nisfu syaban atau dikenal Shab e-Barat menyusul tengah merebaknya wabah virus corona.  Shab e-Barat yang juga dikenal dengan malam pengampunan jatuh pada tanggal 8 April. Biasanya umat muslim di kota itu berziarah ke kuburan untuk mengenang dan mendoakan keluarga mereka.

Melalui jejaring twitter, kepolisian Delhi mengunggah poster berisi seruan bagi masyarakat untuk mendukung dalam melawan covid-19 dengan tetap tinggal di rumah. Kepolisian Delhi menjelaskan bahwa lockdown berlaku bahkan pada malam suci shab-e-barat.

Baca Juga

“Jangan menyalahgunakannya dengan keluar dari sepeda motor dan menciptakan kekacauan di jalan-jalan Delhi,” tutur kepolisian Delhi dalam poster tersebut seperti dilansir Times of India pada Senin (6/4).

Polisi juga meminta para tokoh agama dan RWA bekerjasama selama masa berlakunya lockdown. “Perilaku melanggar hukum tidak akan ditoleransi. Pelanggar akan menghadapi tindakan tegas. Pantau peristiwa itu dengan sungguh-sungguh,” tambah polisi dalam poster itu.

Sebelumnya perdana Menteri India, Narendra Modi mengumumkan penguncian negaranya atau lockdown selama 21 hari untuk menahan penyebaran virus corona.