REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lemak juga bermanfaat bagi penyerapan vitamin A, D, E, dan K, yang juga terdapat di dalam kurma. Tak cuma itu, kurma juga mengandung potasium yang tinggi.
Potasium, ujar Hardinsyah, bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbon dioksida dalam darah. Potasium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul syaraf.
"Berbagai mineral yang diperoleh dari kurma juga bermanfaat untuk mengoptimalkan kandungan elektrolit dalam cairan tubuh," ujar peraih PhD dari University of Queensland, Australia, ini.
Ada banyak jenis kurma yang dapat dengan mudah dilihat dari bentuk dan warnanya. Mulai dari jenis yang berbentuk kecil lonjong, kecil agak bulat dengan berat sekitar lima gram per buah, hingga yang berbentuk agak besar dan panjang dengan berat sekitar 12 gram per buah.
Warna kurma juga beragam, mulai dari yang berwarna kuning keputih-putihan, kuning emas, coklat muda, sampai coklat kehitaman. Salah satu kurma yang populer adalah kurma emas (golden date) karena bentuk warna dan rasanya yang khas.
Sementara kurma ajwa dipercaya sarat akan manfaat kesehatan bila dimakan tujuh butir setiap hari. Kurma ini relatif mahal, dan untuk mendapatkannya seringkali harus dipesan terutama dari anggota keluarga yang menunaikan umrah atau haji.
Hardinsyah mengatakan, meskipun kurma kaya akan zat gizi, tidak berarti berbuka dan makan malam dengan kurma saja sudah memadai di kala berpuasa. Untuk berbuka, mengonsumsi dua hingga tiga butir kurma disertai minum memang sudah memadai.
"Tetapi kita perlu makan setelah Maghrib untuk melengkapi cita rasa di lidah dan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang lebih banyak. Tapi patut diingat, makan perlu diakhiri sebelum muncul rasa kenyang," ujarnya.