Maklumat Larangan Mudik Lebaran ke Jawa Barat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil

Ahad 29 Mar 2020 10:27 WIB

Maklumat Larangan Mudik Lebaran ke Jawa Barat. Foto ilustrasi: Virus corona (ilustrasi). Foto: www.freepik.com Maklumat Larangan Mudik Lebaran ke Jawa Barat. Foto ilustrasi: Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jawa Barat terus menyosialisasikan larangan mudik bagi warga Jabar di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Ini dilakukan, agar penyebaran COVID-19 tidak semakin meluas.

Sosialiasi larangan mudik tersebut disampaikan langsung Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melalui akun Instagram pribadinya @ridwan kamil. Bahkan, Ridwan Kamil menyatakan, pihaknya akan menggandeng aparat kepolisian jika warga Jabar memaksakan diri untuk mudik.

Baca Juga

Dalam unggahan di Instagram, Ridwan Kamil menulis:

MAKLUMAT LARANGAN MUDIK KAMPUNG HALAMAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19

1. DILARANG MUDIK KE KAMPUNG HALAMAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19

2. BARANG SIAPA MEMAKSA MUDIK, MAKA OTOMATIS BERSTATUS ODP (Orang Dalam Pemantauan)

3. JIKA BERSTATUS ODP, MAKA HARUS ISOLASI DIRI 14 HARI

4. KEPOLISIAN JAWA BARAT AKAN MENGAMBIL TINDAKAN HUKUM JIKA STATUS ODP TIDAK MELAKUKAN ISOLASI DIRI

5. RT/RW WAJIB MELAPORKAN KEDATANGAN ODP KE KEPOLISIAN SETEMPAT

Mohon disebarluaskan. Terima Kasih

 

Sementara menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Hery Antasari, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memberikan sinyal larangan mudik lebih awal, meski belum menjadi kebijakan resmi.

"Kemenhub arahnya ke sana, tapi Jawa Barat sudah mengkampanyekan untuk jangan mudik," ujar Hery, kepada wartawan akhir pekan ini.

Hery mengatakan, warga Jabar, khususnya yang pulang dari DKI Jakarta sebagai episentrum penyebaran COVID-19 akan langsung berstatus sebagai ODP.

"Dia harus isolasi 14 hari, jika tidak ada isolasi, Polda Jabar akan mengambil tindakan hukum, ini sudah disampaikan Pak Gubernur," katanya.

Menurut Hery, kebijakan sekolah dan bekerja di rumah serta pembatasan aktivitas di wilayah DKI Jakarta membuat warga Jabar di DKI Jakarta memilih pulang kampung.

"Berdasarkan pantauan di terminal, memang belum ada peningkatan (penumpang) signifikan, tapi ada beberapa daerah di Jawa Barat yang mendapat limpahan penumpang lebih banyak dari Jakarta," papar Hery.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Republika, jalanan di beberapa ruas Kota Bandung terlihat lengang.  Bahkan, di sejumlah ruas jalan terlihat ditutup di antaranya, Jalan Asia afrika, Jalan Braga, Jalan Tamblong, dan Jalan Naripan.