REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, berharap umat Islam tidak menjadikan berakhirnya ibadah pada bulan suci Ramadhan sebagai sebuah akhir dari sebuah penantian. Hal itu disebabkan ibadah merupakan sebuah jalan atau sarana, bukan sebuah tujuan.
"Ibadah itu bukan tujuan, namun sebuah jalan, sarana," kata Din saat menjadi pembicara pada acara Syawalan Keluarga Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Yogyakarta, Rabu (12/6).
Oleh karena itu, kata Din, umat Islam harus senantiasa meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT. Selain itu, nilai-nilai yang diterapkan saat Ramadhan juga harus terus dipertahankan.
Idealnya, ujar mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, kita harus mempertahankan nilai-nilai tersebut hingga menjelang Ramadhan lagi tahun berikutnya. Namun ada umat yang hanya mempertahankannya sampai 6 bulan, 3 bulan, hingga sebulan saja.
"Bahkan ada yang nilai-nilai Ramadhannya langsung rontok saat bulan Syawal baru berjalan sehari. Ini adalah contoh orang-orang yang gagal," kata Din.