REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang memiliki CCTV (close-circuit television) yang terpasang di 64 titik untuk memantau situasi, keamanan, dan aktivitas penumpang, termasuk pada arus balik Lebaran tahun ini.
"Ada 64 CCTV yang terpasang di berbagai titik," kata Kepala Satuan Pelaksana Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta, Emiral AD, di Jakarta, Selasa (11/6).
Perangkat kamera pengintai itu terpasang di berbagai sudut, mulai loket keberangkatan, kedatangan, emplasemen penumpang, hingga mushala di Terminal Terpadu Pulogebang.
"Semua aktivitas di terminal terpantau dari ruang CCTV yang dijaga petugas secara nonstop 24 jam. Ada tiga petugas yang kami atur dalam sistem shift," katanya.
Selama ini, kata dia, keberadaan CCTV itu sudah cukup membantu mengungkap kasus kejahatan yang terjadi di terminal, mulai pencurian barang berharga, ponsel, sampai perkelahian antarsopir.
Namun, dia menyebutkan selama pelaksanaan arus mudik-balik Lebaran 1440 Hijriah belum ada laporan tindak kejahatan yang menimpa penumpang.
Ditanya penambahan perangkat CCTV, Emiral mengaku sudah ada rencana penambahan perangkat CCTV pada tahun depan untuk memaksimalkan pengawasan.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama arus balik-mudik Lebaran, kata dia, posko keamanan juga dibangun di terminal.
Posko keamanan dijaga oleh petugas gabungan TNI, Polri, satuan polisi pamong praja (PP), dan Dinas Perhubungan.
Selain itu, di terminal tersebut juga tersedia fasilitas bantuan untuk calon pemudik yang menjadi korban kejahatan, hasil kerja sama dengan Dinas Sosial.
Dari hasil pantauan, arus balik di Terminal Terpadu Pulogebang berlangsung normal dengan jumlah penumpang pada Selasa, hingga pukul 13.00 WIB sebanyak 6.129 penumpang.