Pemprov Sumbar: Wisatawan Libur Lebaran Jauh di Atas Target

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Senin 10 Jun 2019 23:42 WIB

Jalur baru yang menghubungkan pusat Kota Padang dengan Pantai Air Manis menjadi favorit wisatawan. Diprediksi ada 15 ribu wisatawan yang berkunjung ke pantai yang terkenal dengan Batu Malin Kundang tersebut di hari kedua Lebaran. Foto: Sapto Andika Candra/Republika Jalur baru yang menghubungkan pusat Kota Padang dengan Pantai Air Manis menjadi favorit wisatawan. Diprediksi ada 15 ribu wisatawan yang berkunjung ke pantai yang terkenal dengan Batu Malin Kundang tersebut di hari kedua Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengkoreksi jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu pada libur Lebaran 2019. Ia mengatakan awalnya dikhawatirkan tidak capai target, ternyata jauh di atas target.

"Awalnya diprediksi jumlah kunjungan tahun ini menurun, tetapi setelah semua data dari kabupaten dan kota masuk malam ini, jumlah kunjungan mencapai 2,1 juta, jauh di atas target 1,6 juta orang," katanya di Padang, Senin (10/6). Data itu menurutnya untuk periode 5 - 9 Juni 2019 untuk 18 kabupaten dan kota minus Kabupaten Kepulauan Mentawai yang belum mengirimkan datanya.

Baca Juga

Berdasarkan data yang dilaporkan, Kabupaten Pesisir Selatan mendapat kunjungan paling tinggi sebesar 795.747 wisatawan, Kota Padang 330.000 wisatawan, di susul Kota Pariaman 226.993 wisatawan dan Bukittinggi 192.242 wisatawan. Sementara kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) sebanyak 264 orang.

"Perkiraan uang beredar selama lima hari tersebut sebesar Rp214 Miliar, dengan asumsi kebutuhan makan minum rata-rata Rp100 ribu orang per hari," ujarnya.

Ia menyampaikan data kunjungan wisatawan melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) memang menurun dan berimbas pada jumlah kunjungan. Tetapi, kekurangan itu ditutupi oleh kunjungan wisatawan yang masuk lewat darat menggunakan bus atau kendaraan pribadi.

Nasrul Abit juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para wisatawan yang mau berlibur di Sumbar bersama keluarga, sanak famili dan teman sejawat.

"Kita memang merasakan ada kemacetan luar biasa selama 5 hari, karena jumlah kunjungannya tinggi sementara prasarana jalan kita tidak ada pengembangan dan tidak lagi memadai kondisi menghadapi kunjungan wisatawan tersebut," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian mengatakan data yang sebelumnya menyebar adalah laporan dari tujuh kabupaten dan kota. Data itu juga berdasarkan jumlah tiket yang terjual, tidak termasuk wisatawan yang masuk tanpa tiket seperti pantai Padang.

"Kita lakukan pengecekan ulang pada semua kabupaten dan kota, baik berdasarkan tiket maupun yang tidak," katanya.

Terpopuler