Mengunjungi Istana Raja Abdul Aziz Saat Libur Lebaran

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah

Senin 10 Jun 2019 14:25 WIB

Istana Raja Abdul Aziz dari Arab Saudi yang dibangun pada 1940. Foto: Arab News/SPA Istana Raja Abdul Aziz dari Arab Saudi yang dibangun pada 1940.

REPUBLIKA.CO.ID, AL-SAIH -- Pengunjung berbondong-bondong mendatangi Istana Raja Abdul Aziz yang bersejarah di Kota Al-Saih. Mereka menghabiskan waktu libur Lebaran sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri.

Seperti dilansir di Arab News pada Ahad (9/5), pengunjung sangat menikmati wisata di bangunan berusia 80 tahun itu. Saat ini, bangunan itu sedang dalam masa pemugaran untuk mempertahankan gaya arsitektur Islam kuno.

Baca Juga

Istana Raja Abdul Aziz dibangun pada 1940 dalam dua fase, yakni istana barat dan timur. Istana barat yang menjadi istana pertama berfungsi sebagai tempat menerima delegasi resmi dan tamu-tamu almarhum Raja Abdul Aziz. Pembangunan istana timur, sekaligus jembatan penghubung 160 meter menjadi rumah Raja Abdul Aziz dan keluarganya.

Saat ini, istana tersebut diawasi Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional. Lembaga negara tersebut bertanggung jawab memulihkan dan mengembangkan bangunan menjadi salah satu istana paling penting secara internasional.

Al-Saih dianggap sebagai ibu kota modern, serta pusat ekonomi dan administrasi gubernur Al-Kharj. Kota itu didirikan setelah penyatuan Kerajaan oleh Raja Saudi Abdulaziz. Kota itu mendapat investasi besar, serta mengalami pembangunan fasilitas penting pemerintah dan ekonomi.

Mengembangkan sektor pariwisata adalah salah satu prioritas utama pemerintah Saudi. Ada 11 musim pariwisata tahun ini, mencakup semua wilayah Kerajaan, seperti, Musim Wilayah Timur (Sharqiya), Musim Ramadhan, Musim Idul Fitri, Musim Jeddah, Musim Taif, Musim Idul Adha, Musim Hari Nasional, Musim Riyadh, Musim Diriyah, Musim Al-Ula, dan Musim Ha'il.