REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Rima Oktapiani (30 tahun) warga Dusun Wetan, Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, merasa kelelahan usai menjalani perjalanan yang cukup panjang pascamudik dari kampung halamannya. Ibu dua anak ini mengaku, perjalanan arus balik lebaran 2019 dari Ciamis menuju Karawang, harus ditempuh selama lebih kurang 11 jam.
"Padahal, sewaktu mudiknya, perjalanan dari Karawang menuju Ciamis hanya lima jam lebih sedikit. Tapi, saat pulang lagi ke Karawang, jauh lebih lama," ujar Rima kepada Republika.co.id, Ahad (9/6).
Rima menuturkan, sudah bertahun-tahun merantau dari Ciamis ke kota pangkal perjuangan Karawang. Setiap lebaran, dirinya selalu menyempatkan untuk mudik. Sebab, kedua putra dan orang tuanya menunggu di kampung halaman.
Tahun ini, Rima bersyukur. Sebab, bisa mengikuti program mudik gratis dari salah satu BUMN. Akan tetapi, saat pulang lagi ke Karawang, dirinya terpaksa menggunakan angkutan umum. Karena itu, dari rumahnya Rima berangkat sekitar pukul 06.00 WIB. Dengan tujuan, Terminal Bus Tipe A Tasikmalaya. Sebab, bus Primajasa yang akan membawanya ke Karawang, pull-nya ada di Tasikmalaya.
Sekitar pukul 07.00 WIB, bus ini sudah meninggalkan terminal tersebut. Awalnya, perjalanan di jalan penghubung terminal lancar. Tetapi, setelah memasuki jalur nasional, laju bus menjadi tersendat. Akibat padatnya volume kendaraan. "Tasikmalaya-Malangbong saja, harus ditempuh selama 5,5 jam," ujarnya.
Ternyata, perjalanan melelahkannya ini belum berakhir. Sebab, ketika bus memasuki Tol Cipularang melalui GT Cileunyi, laju kendaraan juga sama saja, yaitu melambat. Alhasil, Rima baru sampai di Karawang, pukul 17.30 WIB. Dengan begitu, perjalanan balik lebaran ibu dua anak ini, mencapai 11 jam.
"Lumayan melelahkan. Saya pikir, hari ini jalanan akan sepi. Ternyata, banyak pemudik yang balik ke Jakarta dan wilayah lainnya di hari ini," ujarnya menutup pembicaraan.