REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kemacetan panjang kendaraan arus balik Lebaran 2019 menuju Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan, mencapai belasan kilometer. Berdasarkan pantauan menuju Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan, Ahad (9/6) malam, menujukkan antrean panjang sudah terlihat dari Desa Hatta, Lampung Selatan.
Ribuan kendaraan yang didominasi mobil pribadi terlihat jalan merayap menuju pelabuhan penyeberangan tersebut. Kendati terdapat dua jalur kendaraan untuk menuju pelabuhan, namun tetap saja kemacetan tidak dapat dihindari.
Petugas kepolisian lalu lintas setempat telah menerapkan buka tutup, tetapi kemacetan kendaraan tetap tak bisa dihindari.Kemacetan arus lalu lintas kendaraan dipicu oleh pemudik yang memilih kembali ke tempat asalnya mengingat besok akan menjalani aktivitas kerja setelah libur lebaran usai.
Kendaraan pemudik yang akan menuju pulau Jawa terjebak macet di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Ahad (9/6/2019).
Menurut Indra (43 tahun), pemudik asal Cibubur yang baru berlebaran di Palembang, terjadi antrean kendaraan di depan gerbang Pelabuhan Bakauheni pada arus balik, Ahad petang. Tingginya pemudik yang balik menyeberang ke Pelabuhan Merak, diduga karena hari pertama masuk kantor jatuh pada Senin (10/6).
“Hari ini mungkin puncak arus balik, terlihat volume kendaraan meningkat yang mau ke Pelabuhan Bakauheni, karena besok (Senin) mulai kerja,” kata Indra, pegawai negeri di Jakarta.
Selain itu, ramainya kendaraan pribadi yang melintas di JTTS karena mudik Lebaran tahun ini, banyak pemudik menggunakan jalan darat dibandingkan menggunakan pesawat. Tahun ini, ungkap dia, terasa yang mudik naik mobil pribadi meningkat di jalan tol dan jalan lintas, karena tiket pesawat mahal.
Pengendara mobil antre saat akan memasuki Kapal Roro di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Ahad (9/6/2019).
Sedangkan pantauan arus balik kendaraan di JTTS ruas Palembang – Lampung, terjadi lonjakan dibandingkan pada hari sebelumnya. Pemudik berkendaraan pribadi terpantau dari pelat nomor polisi berasal dari kota-kota di Pulau Jawa. Mobil-mobil tersebut dari JTTS Palembang langsung menuju Pelabuhan Bakauheni.
Aji, warga Bandar Lampung yang berlebaran di Palembang, juga mulai balik pada H+4. Ia dan keluarga melintas di JTTS mulai dari Palembang hingga pintu keluar JTTS di Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
“Hari ini ramai kendaraan dari Pulau Jawa yang menuju Pelabuhan Bakauheni ingin menyeberang ke Merak. Tapi tepat lancar dengan waktu tempuh sangat singkat,” ujar Aji.
Ia mengatakan, arus balik kendaraan di JTTS ruas Palembang – Lampung dibuka hanya kendaraan yang melintas dari Palembang menuju Bakauheni. Sedangkan kendaraan dari Lampung atau dari Pelabuhan Bakauheni setelah keluar JTTS ruas Pematang Panggang (Mesuji), harus keluar jalan tol melintas di Jalintim hingga ke Inderalaya.
“Setelah sampai di Inderalaya, pemudik baru masuk jalan tol Palindra (Palembang – Inderalaya sepanjang 20 km) ke Palembang,” kata Aji.
Menurut dia, kondisi JTTS dari Palembang hingga Lampung masih banyak jalan yang belum tersambung dengan aspal, atau melintas di jalan berbatu atau aspal tipis sementara. Untuk itu, ujar dia, pemudik yang melintas di JTTS berstatus fungsional pada siang hari dan tidak diperkenankan malam hari.