Arus Balik Lebih Padat Akibat Periode Lebih Singkat

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Yudha Manggala P Putra

Ahad 09 Jun 2019 19:10 WIB

Suasana antrean kendaraan yang melintasi jalur Nagrek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2019). Pada H+3 lebaran 2019 volume kendaraan arus balik yang melintasi jalur selatan Jawa Barat tepatnya di Nagrek menuju Bandung-Jakarta dan arah sebaliknya terpantau padat. Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi Suasana antrean kendaraan yang melintasi jalur Nagrek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2019). Pada H+3 lebaran 2019 volume kendaraan arus balik yang melintasi jalur selatan Jawa Barat tepatnya di Nagrek menuju Bandung-Jakarta dan arah sebaliknya terpantau padat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, arus balik Lebaran tahun ini lebih padat ketimbang arus mudiknya. Untuk arus balik para pemudik hanya memiliki waktu lima hari sementara arus mudik tujuh hari.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub, Sugihardjo, menjelaskan, periode arus balik pada musim Lebaran tahun ini jatuh pada 8 Juni 2019 sampai dengan 10 Juni 2019. Lebih dari itu, sudah masuk pada masa kerja.

"Dikarenakan periode arus baliknya pendek, sejak Sabtu malam lalu lintas padat dan sampai Ahad siang masih cukup padat," kata Sugihardjo di Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Kemenhub, Jakarta, Ahad (9/6).

Sugihardjo memperkirakan, pada hingga Ahad jumlah kendaraan yang melewati jalur darat, baik tol maupun non tol masih akan terus mengalur seiring akan berakhirnya masa libur panjang. Ia menekankan, puncak arus mudik baik via darat, laut, maupun udara diperkirakan akan jatuh pada Ahad. Sebab, pada 10 Juni 2019 sudah masuk pada hari Senin dimana masa kerja telah dimulai.

Tingginya kepadatan arus balik tersebut, juga menjadi salah satu dasar Kemenhub bersama Kepolisian untuk menetapkan buka tutup rest area. Salah satunya, demi mencegah adanya penumpukan kendaraan di rest area hingga memenuhi bahu jalan. Kondisi itu, menurut Kemenhub, berpotensi menyebabkan kecelakaan dan mengurangi efekvitas lalu lintas di jalan tol.

Sementara itu, PT Jasa Marga melaporkan, pada kurun waktu Jumat-Sabtu atau yang bertepatan dengan H+1 dan H+2 Lebaran, terdapat total 451 ribu kendaraan menuju Jakarta. Angka tersebut, naik sebesar 65,53 persen dari rata-rata lalu lintas harian normal sekitar 275.858 kendaraan.

Sebanyak 451 ribu kendaraan tersebut mayoritas berasal dari arah timur sebesar 62 persen. Sisanya, sebanyak 22 persen dari arah barat, serta 16 persen dari arah selatan.

Terpopuler