REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Libur terakhir lebaran, volume kendaraan yang melintasi ruas Tol Cipularang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Laju kendaraan dari Bandung menuju Jakarta, cukup tersendat.
Akibat kondisi ini, banyak kendaraan yang parkir di bahu jalan. Salah satunya di sekitaran rest area KM 97 jalur B.
Subdit Wal PJR Induk Cipularang, Aipda Lelono Luru Wibowo, mengatakan, sejak dua hari terakhir volume kendaraan yang melintasi Cipularang meningkat tajam. Bahkan, laju kendaraan juga hanya bisa dipacu maksimalnya 60 kilometer per jam. Akibatnya, banyaknya kendaraan yang melintas. "Saat ini, kepadatan sudah menyambung dari KM 100 arah Bandung menuju Jakarta sampai GT Kalihurip Utama 2," ujar Lelono kepada Republika.co.id, Ahad (9/6).
Tak hanya itu, imbas dari banyaknya pemudik yang kembali ke Jakarta ini, rest area yang ada di sepanjang ruas tol ini juga padat. Salah satunya di rest area KM 97 jalur B. Bahkan, rest area ini diberlakukan sistem buka tutup.
Namun, dampak dari penutupan rest area ini, banyak pemudik yang memarkirkan kendaraannya di bahu jalan. Padahal, lanjut Lelono, jajarannya selalu menghalau para pengendara itu, untuk tidak parkir kendaraannya di bahu jalan. Sebab, sangat membahayakan. "Banyak pengendara yang nakal. Kita sudah melarang, tapi mereka tetap parkir di bahu jalan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi banyaknya pemudik yang parkir di bahu jalan, pihaknya telah memasang traffic cone. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi pengendara yang parkir di bahu jalan.
Sementara itu, Ujang Kusnadi (46 tahun) warga Kelurahan Munjul Jaya, Kecamatan Purwakarta, mengaku, perjalanan dari GT Pasir Koja ke GT Jatiluhur, yang biasanya ditempuh hanya satu jam, saat ini mencapai tiga jam. Kendaraan yang datang dari Bandung menuju Jakarta juga sangat padat. "Luar biasa, sebenarnya tidak macet. Tapi, laju kendaraannya tidak bisa ngebut. Maksimalnya, kecepatan 50 hingga 60 kilometer per jam," ujarnya.