Penjualan Avtur di Surabaya Naik Hingga 22 Persen

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil

Ahad 09 Jun 2019 14:23 WIB

Petugas mengisi bahan bakar pesawat/avtur (ilustrasi) Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra Petugas mengisi bahan bakar pesawat/avtur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Memasuki H+4 lebaran idulfitri 2019, Pertamina Marketing Operation Region V Jatim Balinus, melalui unit operasi Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Juanda Surabaya dan Ngurah Rai Bali mencatat kenaikan penjualan Avtur. Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji mengungkapkan, kenaikan di dua bandara tersebut, masing-masing sebesar 22 persen dan 4 persen dari rata-rata normal harian.

Rustam mencontohkan, di Bandara Juanda Surabaya, normalnya penyaluran Avtur sebesar 970 kilo liter per hari, dengan jumlah penerbangan yang dilayani sebanyak 158 penerbangan. Sampai H+4 lebaran, rata-rata penyaluran Avtur sebesar 1.030 kilo liter per hari, dengan jumlah penerbangan yang dilayani sebanyak 170 penerbangan.

Baca Juga

"Jadi naiknya 6 persen untuk volume penyaluran Avtur, dan 10 persen untuk frekuensi penerbangan yang dilayani," ujar Rustam melalui siaran persnya, Ahad (9/6).

Puncaknya, lanjut Rustam, di Surabaya terjadi kenaikan penjualan Avtur paling signifikan sebesar 22 persen pada H-6 lebaran, atau pada 30 Mei 2019. Pada hari itu, penyaluran Avtur mencapai 1.180 kilo liter dengan jumlah frekuensi penerbangan yang dilayani sebanyak 203 penerbangan.

Rustam melanjutkan, untuk di Bandara Ngurah Rai Bali, normalnya penyaluran Avtur berkisar 2.450 kilo liter per hari. Namun, sampai H+4 lebarani, rata-rata penyaluran Avtur berkisar 2.550 kilo liter per hari, atau naik 4 persen.

"Sedangkan jumlah penerbangan yang dilayani sebanyak 206 penerbangan, atau naik 13 persen dari biasanya yang hanua 183 penerbangan," ujar Rustam.

Saat ini, lanjut Rustam, kedua DPPU, baik Juanda maupun Ngurah Rai sudah mempersiapkan diri melayani arus balik yang diprediksi akan memuncak pada Ahad (9/6). Tim Satgas Ramadhan dan Idul Fitri, kata dia, akan terus bekerja sampai H+15 lebaran, demi mengawal kelancaran arus mudik dan balik lebaran idulfitri 2019.

"Jadi tim ini selalu memonitor kondisi di lapangan. Saat ini dapat dipastikan stok mencukupi untuk melayani arus balik lebaran," kata Rustam.

Terpopuler