REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Sub Unit Terminal Purabaya Imam Hidayat mengungkapkan, 45.309 pemudik tiba di Terminal Purabaya, Surabaya, pada H+3 Idulfitri 1440, Sabtu (8/6). Imam mengatakan, 45 ribu penumpang tersebut tiba di Surabaya dengan diangkut 1.178 bus. 15.207 penumpang dari penumpang non-ekonomi dan 30.102 dari ekonomi.
"Penumpang terbanyak dari trayek Surabaya-Kediri-Tulungagung dengan 7.483 penumpang. Rinciannya, 2.489 dari penumpang non-ekonomi dan 4,994 penumpang ekonomi," kata Imam dikonfirmasi Ahad (9/6).
Imam melanjutkan, kedatangan penumpang terbanyak kedua adalah penumpang bus trayek Surabaya-Malang yang jumlahnya mencapai 7.438 penumpang. Adapun rinciannya, 2.822 penumpang non-ekonomi, dan 4.616 dari penumpang ekonomi.
Penumpang terbanyak ketiga, lanjut Imam, dari dari trayek Surabaya-Solo-Jogja dengan total 6.598 penumpang. Penumpang yang datang terdiri dari 4.603 penumpang turun dari 105 bus ekonomi dan 1.995 penumpang dari 69 bus non-ekonomi.
Imam menambahkan, jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Purabaya Surabaya pada Sabtu sebanyak 37.170 penumpang, melalui 1.106 bus. Penumpang yang berangkat dari Terminal Purabaya terbanyak merupakan penumpang dengan trayek Surabaya-Malang yang jumlahnya sekitar 6.583 penumpang.
"Di mana 2.991 penumpang berangkat melalui bus non-ekonomi dan 3589 ekonomi," ujarnya.
Sementara penumpang yang berangkat terbanyak kedua adalah trayek Surabaya-Solo-Jogja dengan 6.121 penumpang. Sebanyak 2,501 penumpang berangkat melalui bus non-ekonomi dan 3,620 melalui bus ekonomi.
Imam mengakui, pada Sabtu memang terjadi lonjakan dibanding hari sebelumnya. Kendati demikian, dia memprediksi puncaknya akan terjadi pada hari ini.
"Hari ini mungkin akan lebih banyak lagi lonjakan penumpang, karena besok pagi kan orang sudah mulai masuk kerja," kata Imam.
Secara umum, pemudik yang berangkat dan tiba di Terminal Purabaya menurun hingga 40 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan itu, kata Imam, terjadi disebabkan beberapa faktot seperti banyaknya mudik gratis dan rampungnya jalan tol di Jatim.
"Faktornya via tol. Via tol juga pengaruh, biasanya lewat bawah akhirnya lewat tol cepet," kata dia.