REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puncak arus balik mudik di jalur selatan yang mengarah ke Bandung terjadi pada Sabtu (8/6) malam tadi atau H+3 Lebaran. Total kendaraan yang melintas mencapai lebih dari 100 ribu. Angka ini lebih tinggi dari hari-hari sebelumnya yang juga menjadi momen arus balik mudik.
Berdasarkan data arus balik dari posko utama Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, tercatat ada 106.080 kendaraan dari arah timur via Kadungora maupun Limbangan yang menuju barat atau Bandung. Sementara pada H+2 Lebaran atau Jumat (7/6) kemarin, total kendaraan arus balik di jalur selatan berjumlah 86.438.
Sedangkan pada H+1 Lebaran atau Kamis (6/6), arus balik mudik yang melintas ke arah barat atau Bandung di jalur selatan berjumlah 65.832 kendaraan. Angka ini melebihi hari-hari sebelumnya yang jumlahnya tidak melebihi 40 ribu kendaraan.
Dari pantauan Republika.co.id pada Ahad (9/6) pagi ini, arus balik mudik yang melintasi Lingkar Nagreg arah Bandung terpantau lancar. Kepadatan arus balik ini justru berada di jalur selatan dari arah Tasikmalaya menuju Bandung via Singaparna.
Sejumlah pengendara beristirahat saat melintasi terowongan Lingkar Nagrek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2019). (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Salah seorang pemudik, Sona, berangkat dari Tasikmalaya pada pukul 05.00 pagi WIB menuju Bandung. Namun, pada pukul 08.00 WIB, ia yang mudik dengan motor bersama dua anaknya baru sampai di Lingkar Nagreg. "Macetnya saat melintasi Leles kemudian Kadungora," kata dia.
Sona mengatakan, pagi tadi arus kendaraan mengular lebih dari 5 kilometer dan pangkal kemacetan berada di Leles-Kadungora. Kendaraan didominasi baik mobil, bus dan motor. Setelah melintasi daerah tersebut, arus kendaraan kembali lancar terutama saat memasuki wilayah Nagreg.
"Normalnya dari Singaparna ke Bandung itu dua jam, tetapi ini sudah tiga jam baru sampai Lingkar Nagreg," papar dia.