REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Ratusan calon penumpang kereta api di Stasiun Merak telantar akibat habisnya tiket kereta dengan tujuan keberangkatan Merak-Rangkasbitung. Sebagian besar penumpang yang tidak mendapatkan tiket adalah para peziarah ke makam Syeikh Djamaluddin yang ada di wilayah Merak.
"Sudah habis memang tiketnya untuk hari ini, sementara dalam satu hari kami melayani enam pemberangkatan dan enam kedatangan kereta saja dari pagi sampai sore," ucap Kepala Serasiun Merak Sopiyan, Sabtu (8/6).
Menurutnya, dalam satu hari hanya ada enam jadwal pemberangkatan kereta dari merak, yaitu pukul 05.00 WIB, 06.30 WIB, 10.20 WIB, 11.45 WIB, 15.35 WIB, 17.20 WIB. Adapun dalam satu pemberangkatan kereta bisa menampung 1.272 penumpang.
Calon penumpang yang saat ini kehabisan tiket mayoritas adalah masyarakat yang hendak pulang dari kegiatan ziarahnya. Sementara sebagian kecil merupakan penumpang yang baru turun dari kapal di Pelabuhan Merak.
"Kebanyakan sih masyarakat yang mau naik kereta ini baru pulang ziarah di makam Syeikh Djamaluddin. Karena tidak pesan tiket online terlebih dahulu ketika ke sini (Stasiun Merak), jadi kehabisan," ucap Sopiyan
Meski pembelian bisa secara manual di loket Stasiun Merak, Sopiyan mengimbau bagi masyarakat yang akan menggunakan jasa transportasi kereta api untuk membeli tiket secara online. Selain karena lebih mudah, dengan transaksi melalui online masyarakat dapat mengetahui berapa sisa tiket yang ada pada hari itu.
Salah seorang calon penumpang yang berencana berencana berangkat pada pukul 17.20 WIB yang kehabisan tiket, Halimin (35 tahun) mengaku tidak mengerti cara transaksi melalui online sehingga tidak tahu ketersediaan tiket pada jam tersebut sudah habis.
"Tadi ke sini sudah habis, mau nunggu sampai jadwal besok yang jam 05.00 WIB. Nginep di sini (Stasiun) rencananya," ujar Halimin.
Halimin mengaku baru pulang dari ziarah makam Syeikh Djamaluddin di Merak bersama sekitar 20 santri pondok pesantren di daerah Maja, Kabupaten Lebak.