One Way Dilakukan Tiga Kali di Jalur Gentong

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah

Sabtu 08 Jun 2019 19:30 WIB

Kondisi lalu lintas di Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, dari timur ke arah barat (Bandung-Jakarta), Sabtu (8/6). Terjadi antrean kendaraan mulai awal tanjakan Gentong. Foto: Bayu Adji P. Kondisi lalu lintas di Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, dari timur ke arah barat (Bandung-Jakarta), Sabtu (8/6). Terjadi antrean kendaraan mulai awal tanjakan Gentong.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Arus balik kendaraan yang melewati jalur selatan Jawa, khususnya lintasan Gentong masih terlihat padat hingga Sabtu (8/6) sore. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, hingga pukul 19.00 WIB antrean kendaraan mengular di Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya. Rekayasa arus lalu lintas juga beberapa kali dilakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Tasikmalaya Kota AKP Andriyanto mengatakan, hingga pukul 19.00 WIB pihaknya telah melakukan tiga kali sistem satu arah (one way) dari arah Tasikmalaya menuju Garut. Selain itu, aparat kepolisian juga melakukan pengalihan arus melalui Jalur Singaparna dan Suryalaya.

Baca Juga

"Untuk one way tetap situasional. Kita juga koordinasi dengan polres tetangga untuk melakukan penarikan dan pemendingan sepenggal-sepenggal," kata dia di Lingkar Gentong, Sabtu (8/6).

Meski kepadatan kendaraan masih terjadi, menurut dia, jumlah kendaraan yang melintas hingga Sabtu sore mengalami penurunan dibandingkan Jumat (7/6). Ia memperkirakan, ada penurunan sekitar 15-20 persen.

Ia menambahkan, titik kepadatan yang menimbulkan kemacetan mulai dari wilayah Nagreg, Limbangan, Lewo, Malangbong, hingga Gentong, terus diantisipasi. Jika terjadi kepadatan hingga wilayah Ciawi, pihaknya akan melakukan pengalihan arus.

Menurut Andriyanto, rekayasa pengalihan arus cukup efektif dalam mengurai kepadatan kendaraan. Salah satu pengalihan yang baru dicoba pada musim arus balik kali ini adalah melalui Cikijing.

"Jadi dari Alun-alun Ciamis melalui Cikijing, Cipali, kita pindahkan ke Pantura. Di sana sudah one way lagi sampai Jakarta," kata dia.

Pengalihan dikeluhkan

Salah satu pengendara mobil yang melintas, Ade (41 tahun) mengatakan, untuk sampai Lingkar Gentong dari kampung halamannya di Kabupaten Ciamis diperlukan waktu sekitar 7 jam. Hal itu dikarenakan ada banyak pengalihan arus yang dilakuan.

"Macet terus diadang. Dari Alun-alun Ciamis dialihkan ke Kawali, ada juga ke Cikijing. Kita tetep maksa mau lewat sini (Gentong) karena mau ke Bandung," kata dia.

Meski begitu, ia mengakui, arus balik kali ini lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Lebaran tahun lalu, untuk mencapai Lingkar Gentong diperlukan waktu sekitar 18 jam dari Ciamis. Padahal, dalam kondisi normal waktu tempuh yang diperlukan dari Ciamis menuju Lingkar Gentong hanya sekitar 2 jam. "Ya namanya juga mudik, macet itu seninya," kata dia.

Salah satu pemudik lainnya, Gagat (29) mengaku harus menempuh waktu 7 jam dari Kota Tasikmalaya untuk mencapai Lingkar Gentong. Hal itu disebabkan kendaraannya sempat bermasalah saat melalui tanjakan Gentong. "Ganti kopling dulu tadi gak kuat nanjak. Sekitar 3 jam di bawah," kata lelaki asal Bandung itu.

Sementara itu, Ipul (31) menggunakan sepeda motor untuk kembali ke Bekasi. Sempat istirahat di Kota Tasikmalaya, ia kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 13.00 WIB dan tiba di Lingkar Gentong pada pukul 18.00 WIB. "Kalau saya tadi macet itu di daerah Kota Banjar. Dari Jawa masih lancar," kata lelaki asal Kebumen itu.

Ia mengatakan, pada arus balik kali ini kemacetan yang terjadi tak separah tahun sebelumnya. Pasanya, di wilayah Jalur Gentong kemacetan baru terjadi sejak kontur kendaraan menanjak. Jika tahun sebelumnya, kemacetan bahkan sudah terjadi sejak meninggalkan wilayah Kota Tasikmalaya. "Sekarang sudah lebih lancar," kata dia.

Ipul bersama istri dan anaknya berencana langsung melanjutkan perjalanan sampai ke Bekasi. Namun, ia tak ingin memaksakan. Jika tubuh sudah lelah, ia akan memilih beristirahat.