Dishub: Kepadatan Lalu Lintas Terjadi di Jalur Tengah Jabar

Red: Ratna Puspita

Jumat 07 Jun 2019 20:06 WIB

Polisi melakukan buka-tutup jalur di Limbangan. Arus kendaraan arah Bandung dari Tasikmalaya ditutup di titik Limbangan sehingga arus kendaraan sebaliknya menuju Tasik lancar untuk sementara. Foto: Republika/Umar Mukhtar Polisi melakukan buka-tutup jalur di Limbangan. Arus kendaraan arah Bandung dari Tasikmalaya ditutup di titik Limbangan sehingga arus kendaraan sebaliknya menuju Tasik lancar untuk sementara.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat menyatakan kepadatan arus lalu lintas terjadi di jalur tengah Jawa Barat pada hari kedua Idul Fitri 1440 Hijriah. Ini tampak di Nagreg, Kabupaten Bandung, Limbangan, Lingkar Gentong, Singaparna hingga Kabupaten Garut.

"Jumlah kendaraan yang melintasi jalur tengah Jabar pada masa libur mudik lebaran tahun ini jauh lebih ramai dibanding tahun lalu. Sehingga kepadatan lalu lintas terjadi di sejumlah titik jalur tengah Jabar," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Hery Antasari, ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (7/6).

Baca Juga

Akibat kepadatan tersebut, kata Hery, kepolisian memutuskan untuk memberlakukan rekayasa lalu lintas seperti one way dan contraflow di jalur tengah Jawa Barat. Hery mengatakan di jalur penghubung antara Bandung-Garut-Tasikmalaya tersebut puncak kepadatan lalu lintas terjadi pada hari kedua Idul Fitri atau Kamis (6/6).

Menurut dia jumlah kendaraan yang melintas kawasan tersebut jauh melampaui angka kendaraan yang melewati jalur ini sejak tujuh hari jelang lebaran. Ia mengatakan pada hari kedua lebaran kemarin tercatat 105.922 kendaraan melaju ke arah timur atau disebut arah mudik, dan 65.832 kendaraan melaju ke arah barat atau arus balik.

Menurut dia angka pada hari kedua Idul Fitri tahun ini meningkat 83 persen dari H2 Idulfitri tahun lalu dan juga 24 persen lebih tinggi dari puncak arus mudik tahun lalu. "Jadi pada hari kedua lebaran tahun ini unik, kepadatan lalu lintas terjadi indikasinya karena adanya percampuran antara para pemudik lokal dari Bandung ke Priangan Timur, yang mau liburan, dan yang mau silaturahmi. Juga arus balik mulai terlihat," kata Hery.

Ia mengatakan mengatakan kepadatan di jalur ini juga diduga karena sebagian besar warga yang mengira para pemudik sebagian besar akan menggunakan jalur Tol Trans Jawa. Sehingga, kata dia, warga lebih memilih ke jalur non tol untuk menghindarinya dan akibat kepadatan lalu lintas ini, ekor antrean kendaraan mencapai Rancaekek pada hari kedua lebaran.

"Kami menduga mindset pemudik, mengira bahwa jalur tengah ini akan kosong seperti tahun lalu karena mengira semua akan memakai jalur tol. Untuk mengatasinya, kepolisian memberlakukan sistem buka tutup atau one way," kata Hery.

Terpopuler