REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Para pemudik yang melalui jalur pantura Cirebon harus mewaspadai matinya penerangan jalan umum (PJU) maupun kondisi jalan yang tak seluruhnya mulus. Hal itu terutama bagi pengendara sepeda motor yang melakukan perjalanan di malam hari.
Matinya PJU itu terjadi di sepanjang jalur Kedawung-Palimanan. Di lokasi tersebut, ada sekitar 25 unit PJU yang mati. Akibatnya, pencahayaan di ruas jalan tersebut menjadi tidak optimal.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Abraham, mengatakan, masalah PJU yang mati di jalur pantura merupakan kewenangan Pusat. Dia mengaku telah melaporkan masalah tersebut sejak sebelum Ramadhan karena dinilai bisa membahayakan para pengguna kendaraan.
‘’Itu kewenangan pemerintah pusat,’’ terang Abraham, beberapa waktu yang lalu.
Selain PJU yang mati, pemudik juga harus hati-hati terhadap kondisi jalan bergelombang di sepanjang jalur pantura yang sama. Kondisi tersebut terjadi karena adanya tambalan-tambalan yang membuat permukaan jalan jadi tidak seluruhnya mulus.
Para pemudik terutama yang menggunakan sepeda motor disarankan untuk tidak melajukan kendaraannnya dengan kecepatan tinggi. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sejumlah papan peringatan jalan bergelombang pun telah dipasang di sejumlah titik.
Sementara itu, tak hanya di jalur pantura Cirebon, kondisi jalan yang tidak mulus akibat tambalan-tambalan juga terlihat di jalur pantura Indramayu. Kondisi tersebut di antaranya tersebar di sejumlah titik antara Lohbener – Kandanghaur.
Bahkan, adapula kontur jalan bergelombang yang cukup membahayakan di jalur Cirebon menuju Jakarta di sekitar wilayah Eretan, Kecamatan Kandanghaur. Untuk menghindari kecelakaan, para pengendara sepeda motor sebaiknya tidak melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.