Arus Balik dari Palembang ke Lampung Mulai Ramai

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil

Jumat 07 Jun 2019 16:59 WIB

Jalan tol Palembang – Indralaya (Palindra) seksi I Palembang – Indralaya yang sudah beroperasi sejak satu tahun lalu dan siap digunakan pemudik Idul Fitri 1439 H. Foto: Maspril Aries / Republika Jalan tol Palembang – Indralaya (Palindra) seksi I Palembang – Indralaya yang sudah beroperasi sejak satu tahun lalu dan siap digunakan pemudik Idul Fitri 1439 H.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Arus balik Lebaran Idul Fitri di ruas Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) mulai ramai kendaraan dari Palembang menuju Lampung, pada H+2 Jumat (7/6). Ramainya kendaraan tersebut didominasi kendaraan pribadi asal kota-kota di Pulau Jawa.

Kendaraan roda empat yang melintas di JTTS ruas Palembang – Bakauheni di dominasi kendaraan pribadi sudah terjadi pada H+1 dan H+2. Sedangkan arus kendaraan pribadi dari Lampung ke Palembang juga terpantau ramai. Meningkatnya arus kendaraan di JTTS dan Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum),

Baca Juga

Pada arus balik di JTTS, ruas jalan tol yang berstatus fungsional dibuka untuk arus kendaraan dari Palembang menuju Kayuagung (Ogan Komering Ilir) hingga Pematang Panggang (Mesuji) dan Terbanggi Besar (Lampung Tengah). Sebelumnya, JTTS tersebut dibuka untuk arus mudik kendaraan dari Terbanggi Besar menuju Palembang.

Sedangkan arus balik kendaraan dari Terbanggi Besar -  Pematang Panggang menuju Kayuagung dan Palembang, harus melalui Jalan Lintas Timur (Jalintim), karena jalur JTTS ditutup satu jalur. Kendaraan pemudik dialihkan ke jalintim hingga Indralaya kemudian masuk pintu Jalan Tol Palembang Indralaya (Palindra).

Kendaraan pemudik dari Palembang dan kota-kota besar di Sumatra banyak yang terjebak masuk ke Jalan Tol Palindra. Padahal, mereka ingin menuju Pelabuhan Bakauheni. Tidak adanya rambu dan tanda penunjuk aras di pintu masuk membuat pemudik terjebak masuk jalan tol Palindra.

“Kami seharusnya masuk Jalan Tol Trans-Sumatra, tapi masuk Jalan Tol Palindra. Padahal, kami ingin ke Pelabuhan Bakauheni. Karena tidak ada penunjuk arah pintu masuknya,” kata Ridho (27 tahun), pemudik asal Jakarta.

Menurut dia, seharusnya pemerintah memasang rambu-rambu dan tanda penunjuk arah, agar pemudik berkendaraan mobil dapat mengetahui pintu masuk jalan tol sesuai dengan tujuannya. “Mestinya buat aja tulisan tangan pakai spidol arah pintul tol ke Bakauheni. Jadi tidak salah masuk pintu tol,” ujarnya saat arus balik Lebaran, Jumat (7/6).

Pemudik yang membawa mobil pribadi yang terjebak masuk pintu tol Palindra, harus menempuh jarak lagi dengan melintas di Jalintim untuk masuk pintu tol di Pematang Panggang (Mesuji). Namun, jarak tempuh dari Indralaya ke Pematang Panggang menyita waktu lebih dari tiga jam, dan jalannya rusak.

Ramainya arus balik terjadi di JTTS dan Jalintim lantaran banyak pegawai yang ingin cepat tiba di tempat tinggalnya sebelum hari Senin (10/6).

“Kami harus sudah ada di rumah hari Minggu, karena Senin sudah masuk kantor, tidak boleh molor lagi,” kata Ratih (40 tahun), pemudik asal Bekasi, yang berlebaran di Palembang tempat orang tuanya.

Menurut dia, libur Lebaran tahun ini lebih sempit dibandingkan libur Lebaran tahun lalu. Pasalnya, ujar dia, banyak hari-hari yang terjepit masuk kantor, sehingga membuat libur lebaran menjadi sedikit, sedangkan waktu masuk kantor setelah Lebaran sangat singkat.

Sedangkan Indra, pemudik asal Cibubur yang menggunakan mobil pribadi, terpaksa harus pulang lebih awal sehari sebelum masuk kantor. Menurut dia, balik Lebaran pada H+3 untuk menyiapkan kondisi tubuh menjelang masuk kantor pada hari Senin (10/6). “Kami harus masuk kantor, kalau tidak dapat sanksi dari pimpinan,” kata pegawai negeri tersebut. 

Terpopuler