Tarawih dan Itikaf di MASK Dihadiri 95 Ribu Jamaah

Red: Irwan Kelana

Kamis 06 Jun 2019 01:58 WIB

Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng, Jakarta, menyerahkan makanan sahur kepada jamaah itikaf. Foto: Dok MASK Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng, Jakarta, menyerahkan makanan sahur kepada jamaah itikaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Shalat Tarawih dan itikaf di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng, Jakarta Pusat, selama Ramadhan 1440 tiap hari dihadiri ribuan orang. 

Menurut Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), H M Aksa Mahmud, shalat Tarawih di Masjid Agung Sunda Kelapa sejak malam pertama hingga malam ke-30 Ramadhan 1440 H dihadiri sekitar 64 ribu orang.

Sementara itu, itikaf 10 malam terakhir, dihadiri rata-rata 3.000 sampai 4.000 orang. Khusus malam ke-27, jumlah jamaah sekitar 6.000 orang. Secara keseluruhan, jumlah jamaah itikaf 10 malam terakhir mencapai sekitar 31 ribu  orang. “Dengan demikian, jumlah jamaah shalat Tarawih dan itikaf di MASK selama Ramadhan 1440 H mencapai sekitar 95 ribu orang,” kata Aksa Mahmud dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/6) malam.

photo
Para jamaah Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng, Jakarta Pusat berdoa dengan khusyuk.

Aksa mengemukakan, shala Tarawih dan qiyamullail (itikaf) di MASK dipimpin oleh tiga imam dari Timur Tengah. Mereka adalah Syeikh Essam al-Mizjaji, Syeikh Kamal al-Hattami, dan Syeikh Muhammad Jaber. 

Ia menyebutkan, angka jumlah jamaah shalat  Tarawih dan itikaf itu antara lain diperhitungkan dari jumlah makanan untuk berbuka puasa dan makanan untuk sahur yang disediakan oleh pengurus MASK untuk para jamaah.

Aksa mengungkapkan, selama Ramadhan 1440 H, MASK telah menyediakan 67.700 nasi box dengan rincian 41.100 nasi box untuk buka puasa dan 26.600 nasi box untuk sahur.

Dari jumlah di atas, kata Aksa, sebanyak 21.500 nasi box buka puasa dan 19.600 nasi box sahur dikelola langsung oleh Masjid Agung Sunda Kelapa dari sumbangan dalam bentuk uang dari berbagai lembaga maupun perorangan. Mereka antara lain,  PT Sinar Mas; Ibu Dewi Kam dari PT  D&C Engineering Company; Bank Bukopin; PT  Agung Podomoro Land Tbk; Bank Bukopin Syariah; Bank Rakyat Indonesia (BRI); Kantor Sekretariat Wapres; Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakart; Khairul Tanjung; PD Pasar Jaya; dan QNB Bank.

Sedangkan  sebanyak 19.600 nasi box buka puasa dan 2.500 nasi box sahur berasal dari sumbangan berupa barang yang diberikan langsung ke Masjid Agung Sunda Kelapa pada pelaksanaan buka puasa dan sahur. Para penyumbang itu, antara lain  yaitu H  Budhidarma (6.450 nasi box); H Tirta Segara (3.000 nasi box); Kedutaan Besar Qatar; Ibu Maria (1.700 nasi box); hamba Allah (1.500 nasi box); Bapak H. Husein Soeropranoto (2700 buah kue); PT Coca Cola (300 dus Frestea); dan hamba Allah (400 dus air mineral)

“Dan tentunya masih banyak lagi donatur buka puasa maupun sahur  secara langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,” paparnya.