REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir menjelaskan hikmah Ramadhan dalam diplomasi, yaitu agar Indonesia dapat lebih memberikan kontribusi bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia.
“Kalau nilai puasa kan istilahnya menjadikan orang yang takwa, kalau saya boleh terjemahkan, orang yang takwa itu orang yang banyak kontribusinya,” kata Wamenlu dalam Resepsi Diplomatik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah di Gedung Caraka Loka Kemlu, Jakarta, Rabu (5/6).
Karena itu, kata dia, para diplomat yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan diharapkan bisa menempatkan Indonesia sebagai negara atau anggota masyarakat internasional yang baik sekaligus kontributif.
Terkait Idul Fitri, Wamenlu Fachir menilainya sebagai hari kemenangan yang penuh berkah dan anugerah, saat Allah SWT menerima seluruh ibadah umat Muslim selama Ramadhan.
“Dan agar kita menjadi individu yang saleh dan kesalehan individu itu bisa menciptakan kesalehan sosial. Itu sebenarnya kalau boleh saya katakan, secara kolektif akan menjadi kesalehan negara,” kata Wamenlu.
Berbeda dari Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya yang diselenggarakan di rumah pribadinya, kali ini Wamenlu menggelar acara silaturahim di Gedung Caraka Loka Kemlu untuk memudahkan akses bagi para tamu undangan.
Selain dihadiri tamu dari lingkungan Kemlu, sejumlah duta besar negara sahabat juga menghadiri resepsi diplomatik tersebut di antaranya dubes Belanda, India, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Belgia, Sri Lanka, Palestina, dan Bangladesh.