REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Mobil Suzuki Carry terparkir di bahu jalan di wilayah Malangbong, Garut, Jawa Barat, Rabu (5/6). Beragam jenis kendaraan tak henti-hentinya melintas di jalur selatan ini, baik ke timur ataupun barat. Bising memang. Tapi tak masalah bagi Yadi Mulyadi dan keluarganya.
Di sebelah mobil, Yadi beserta rombongan menggelar tikar. Beberapa wadah dan tempat nasi berukuran lumayan jumbo dikeluarkan dari dalam mobil. Berbagai jenis lauk-pauk mulai dari ayam goreng hingga kentang tersaji di atas tikar di sebelah mobil itu.
Di tengah kebisingan arus kendaraan, Yadi terus saja menyantap hidangan. Seorang perempuan yang ikut dalam rombongan tak sungkan melahap nasi-ayam dengan jari-jemarinya.
"Biar irit," kata Yadi singkat saat saya fokus memperhatikan begitu banyaknya bekal makanan yang dibawa.
Yadi memilih sebidang tanah di pinggir jalan yang dipenuhi rerumputan sebagai tempat untuk memarkirkan mobil kapsul Carry-nya. Area ini memang adem dan berada di sudut tikungan.
Yadi beserta rombongan baru saja berangkat mudik dari Majalengka pada sekitar pukul 13.00 WIB tadi. Tujuan mudiknya adalah Samarang, Garut, tempat keluarga besarnya menetap. "Iya nanti menginap semalam di sana (Samarang), besok pulang," imbuh Yadi.
Ada 11 orang yang ikut dalam rombongan ini. Enam orang masih anak-anak. "Di Majalengka saya kerja di pabrik. Buruh," kata pria yang masih mengenakan baju koko ini seolah belum dilepas usai melaksanakan shalat Idul Fitri 1440 hijriah.
Di tempat yang terpisah tapi berdekatan, ada pula rombongan keluarga yang memarkirkan beberapa kendaraannya di bahu jalan. Tampak tiga motor dan dua mobil terparkir acak di sebidang lahan di pinggir jalan.
Mereka sedang beristirahat di tepi jalan seusai menyantap makanan nasi bungkus. Sebuah kardus air meneral terlihat terbuka, tanda bekas mereka minum.
Rombongan 20 orang yang terdiri dari enam keluarga ini baru saja pulang dari Malangbong, Garut, dan hendak pulang kembali ke Cicalengka, Kabupaten Bandung. Jarak antara Cicalengka dan Malangbong tergolong cukup dekat. Kira-kira butuh waktu satu sampai dua jam perjalanan jika arus lalu-lintas lancar.
"Tadi berangkat dari jam 8 pagi habis shalat Id, terus ini sudah mau pulang lagi. Ya tiap tahun ke Malangbong, soalnya kan keluarga besar kita ada di sana," kata Jamaludin, salah seorang anggota rombongan yang menggunakan motor, sore tadi.