Lebaran di Norwegia Mendadak Maju Satu Hari

Red: Muhammad Subarkah

Rabu 05 Jun 2019 06:12 WIB

Suasa shalat Idul Fitri di Norwegia (selasa (4/6). Foto: Savitri Icha Khairunnisa Suasa shalat Idul Fitri di Norwegia (selasa (4/6).

Oleh: Savitri Icha Khairunnisa, Perantau Indoneia di Norwegia

Lebaran kali ini sungguh penuh kejutan. Awalnya kami sudah yakin kalau Idul Fitri kali ini akan mengikuti kesepakatan Komite Imam dari Majelis Ulama Norwegia (IRN / Islamsk Råd Norge), yaitu pada hari Rabu, 5 Juni. 


Sampai tadi malam kami masih tenang saja menjalankan puasa. Menanti waktu berbuka sambil mendaras Alquran dan kegiatan lainnya. Kami juga sudah bersiap salat tarawih untuk terakhir kali, karena menganggap besok masih puasa.

Tiba-tiba seorang teman Indonesia mengabari, bahwa kata Imam masjid Falah-ul-Muslimeen, Lebaran dimajukan besok (Selasa, 4 Juni)!
Waduh! Saya seketika bingung. Maklumlah emak-emak. Kepikiran kalau belum bikin lontong opor dan segala printilannya. Yang ada cuma stok rendang di freezer. Ah, tapi mari lupakan sejenak.
Kami sabar menanti konfirmasi sekali lagi dari pihak masjid.

Berarti masjid kami akan mengikuti fatwa para Imam Eropa dan Rukyat Global yang diikuti 35 negara itu. Demi persatuan dan kesatuan kaum muslim di Benua Biru ini. 
Perbedaan yang ada memang sepatutnya dihargai sebagai suatu berkah, dan bukan penyebab perpecahan. Bukan begitu?

Menjelang tengah malam, betul saja. Ya'aroub / Abu Akram, yang biasanya jadi khatib dan imam salat Id, menelepon suami saya. Lebaran besok. Salat Id InsyaAllah dimulai jam 10:00 di GOR Deep Ocean, tak jauh dari pusat kota.


Baiklah. Kami taat dan bersiap.
Berarti nggak jadi tarawih. Nggak jadi sahur juga. 
Perasaan hati campur aduk. Lega karena bisa menjalankan ibadah Ramadhan kali ini dengan baik dan mencapai target pribadi. Di sisi lain rasa sedih menyelinap. Ramadhan sudah pergi. 
Entah tahun depan masih ada umur atau tidak untuk bertemu lagi..

 

photo
Kaum Muslimah shalat Idul Fitri di Norwegia.

Maka, pagi ini kami bersiap-siap. Fatih yang sudah sebulan senang karena tidak perlu sarapan, akhirnya sarapan lagi dengan sangat lambat (khas Fatih banget ini mah) 
Ayah Fatih harus berangkat ke kantor sejak pagi karena ada meeting yang nggak bisa ditinggal dan diwakilkan. 
Risiko pekerjaan dan kantornya yang jauh dari Haugesund.

Akhirnya saya berangkat dengan Fatih. Di tempat salat yang sangat luas itu sudah ramai orang berkumpul. Ada beberapa polisi yang ikut berjaga mengamankan (biasanya tidak seperti ini). Mereka dengan ramah menyapa kami semua. Ada perasaan tenang.

Di sini kami semua berkumpul dengan pakaian terbaik. Siap menjalankan salat Id, mendengarkan khutbah, kemudian saling bermaafan dan bercengkerama. Dan akhirnya adalah menikmati aneka kudapan lezat yang disiapkan panitia secara gratis. Alhamdulillah.

Ini Idul Fitri kedua kami jauh dari tanah air. Ada kerinduan dan sedikit kesedihan karena tak bisa berkumpul dengan keluarga besar. Tapi lumayan terhibur dengan kebersamaan dan persaudaraan kaum muslim mancanegara yang begitu hangat. Kami tetap harus bersyukur.

Selamat Idul Fitri untuk teman-teman semua di manapun berada. TaqobbalAllahu minna wa minkum. Shiyamana wa shiyamakum. Kullu 'aamiin wa antum bi khoyr.

Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita di bulan Ramadhan. Dan semoga berkenan Allah mengampuni segala dosa dan khilaf kita. 
Aamiin yaa Robbal alaamiin...