REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memastikan operasional kereta api di jalur Nagreg, Jawa Barat segera beroperasi normal pasca kejadian anjloknya Kereta Api 215 Serayu Pagi pada hari ini, Selasa (4/6). Pada sore hari tadi, Menhub menyatakan, petugas lapangan telah melakukan proses evakuasi.
"Memang kita ada sedikit musibah di Nagreg, tapi dalam waktu cepat, besok pagi sudah recovery," kata Menhub di Kantor Kementerian Perhubungan, Selasa (6/4) sore.
Budi mengatakan, pada arus mudik tahun ini jalur darat khususnya kereta api mengalami lonjakan penumpang. Itu artinya transportasi kereta api semakin diminati oleh masyarakat. Meski begitu, masih terdapat catatan penting untuk kereta api. Hal itu terkait pelintasan sebidang yang memotong jalan di sejumlah daerah.
Berdasarkan laporan dari PT KAI, pelintasan sebidang di jalur Nagreg menjadi salah satu titik yang paling rawan terjadi longsor dan kerap terjadi kereta anjlok. Karenanya, Menhub meminta KAI melalukan evaluasi secara menyeluruh dan melakukan tindakan preventif dengan memperketat pengawasan.
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro menambahkan, kegiatan di jalur Nagreg sudah mulai berangsur secara normal. "Garut dan Nagreg, persis di titik anjlok sudah selesai dibenahi pukul 16.00 WIB. Jadi mulai besok Insya Allah sudah normal," ujarnya.
Edi mengatakan pihaknya siap menemaptkan petugas yang fokus menjaga titik titik rawan longsor agar berbagai kemungkinan terjadinya musibah dapat ditangani dengan cepat, atau bahkan dicegah. Hal itu juga sebagai salah satu upaya pengamanan pada arus balik yang akan diperkirakan dimulai pada 7 Juni 2019 mendatang.
"Kami terus amati secara harian dan telah mendapat laporan. Kita tetap waspada terutama untuk DAOP 1 dan DAOP 2," ujar Edi.