REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak pekan lalu, pemudik mulai memadati ruas tol Jakarta menuju Tol Trans Jawa. Lonjakan pengguna jalan tol pun otomatis turut meningkatkan aktivitas para operator SPBU Pertamina dalam melayani pemudik. Kesehatan para operator pun harus menjadi perhatian.
Unit Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami mengatakan Pertamina rutin melakukan pemeriksaan kesehatan para operator SPBU. "Kami memahami operator SPBU yang berada di garda depan harus dalam kondisi fit untuk melayani masyarakat yang jumlahnya meningkat selama arus mudik balik Lebaran 2019,” kata Dewi dalam keterangan pers, Selasa (4/6).
Ia mengatakan meski Pertamina telah menambah jumlah operator, kelelahan pasti menjadi salah satu tantangan bagi para operator. Karena itu, untuk menjaga kesehatan dan stamina operator Pertamina MOR III melakukan pemeriksaan rutin Fit to Work Daily Check Up (DCU) sebanyak dua kali sehari. Pemeriksaan itu dilakukan setiap hari sekitar pukul 08.00 WIB dan pukul 16.00 WIB.
Selain pemeriksaan kesehatan, operator juga akan mendapat vitamin. "DCU dilakukan secara rutin sejak Kamis 30 Mei 2019 oleh petugas kesehatan Pertamina MOR III," ujarnya.
Pertamina MOR III menerjunkan sembilan tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan pengemudi. Tim medis ini akan berkeliling ke 25 titik SPBU dan Kios Kemasan mulai dari ruas tol Bekasi hingga Pejagan serta jalur non tol.
Jika dari pemeriksaan itu ditemukan kondisi operator yang tidak fit, maka operator akan dianjurkan untuk beristirahat. Selain untuk pemeriksaan operator, Pertamina juga menempatkan lima tim medis di lima Rumah Pertamina Siaga yang melayani para pemudik.
Pada ruas tol Jakarta hingga Pejagan, Pertamina menempatkan dua Rumah Pertamina Siaga di Rest Area KM 102 A dan KM 228 A. Sedangkan tiga Rumah Pertamina Siaga lainnya berada di jalur non tol yakni Merak dan Tasikmalaya.