REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekitar 30 persen kendaraan pemudik yang biasa melintasi jalur selatan untuk menuju kampung halamannya menjelang lebaran, kini beralih melalui jalur utara. Ini berdasarkan data yang dihimpun Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, hingga dua hari menjelang lebaran
"Setelah kami hitung, hampir 30 persen volume lalu lintas yang menggunakan jalur Nagreg biasanya di tahun 2018, kemungkinan berpindah ke Pantura," kata Humas Dishub Kabupaten Bandung, Ruddy Heryadi di Posko Induk Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Selasa (4/6z0.
Menurutnya hal tersebut bisa terlihat dari padatnya kendaraan yang menggunakan Tol Trans Jawa dengan sistem satu arah dengan lancar.
"Kami yakin bahwa arus lalu lintas yang biasanya menggunakan menggunakan jalur selatan itu berpindah ke jalur Pantura atau menggunakan Tol Trans Jawa," kata dia.
Dari sepekan menjelang lebaran sampai H-2 atau Senin (3/6), Traffic Count (TC) Dishub Kabupaten Bandung mencatat arus pemudik ke arah timur yang melalui jalur Nagreg ada sebanyak 437.256 kendaraan. Baik kendaraan pribadi, kendaraan roda dua, maupun moda transportasi umum.
Berdasarkan angka tersebut, jumlah pemudik yang melintasi jalur selatan, khusunya Nagreg kini mengalami penurunan dibanding 2018. Misalnya pada H-2 Idul Fitri 2018, pemudik yang melintasi Nagreg sebanyak 142.417 kendaraan. Namun pada hari yang sama pada tahun ini sampai jam 20.00 WIB, tercatat hanya ada sebanyak 82.923 kendaraan.
Dengan jumlah tersebut, pemudik yang melintasi jalur selatan ada penurunan sampai 41,7 persen. Padahal H-2 Idul Fitri 2018 merupakan puncak volume kendaraan yang mengarah ke timur di Nagreg. Menurutnya saat ini pemudik memiliki banyak pilihan dengan adanya jalur alternatif yang memudahkan para pemudik menuju kampung halamannya.
"Jadi untuk H-1 kemungkinan ada peningkatan lalu lintas, tapi kami belum bisa memastikan," katanya.