REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pemudik yang melintasi jalur Pantai Utara (Pantura) mesti memperlambat laju kendarannya ketika sudah medekati jembatan kali Sewo Subang. Di tempat ini banyak warga setempat berjejer menyapu untuk mengambil uang yang dilemparkan pemudik ke jalan.

Aiptu Sunardi Pos Pam Sewo Polsek Anjatan Indramayu mengatakan pihaknya sudah merazia agar warga setempat tidak mengambil uang koin di pinggir jalan. Karena selain membahayakan bagi keselamatannya juga keselamatan pengendara yang melintas.

"Karena warga sudah menganggap hal itu tradisi jadi ketika di razia mereka pada datang lagi," katanya saat bincang dengan Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Karena sudah tak bisa dilarang, maka polres Indramayu membiarkan aksi warga itu. Namun, kepolisian tetap menurunkan tim untuk menjaga tradisi warga setempat.

"Di sekitar jembatan ada delapan petugas memantau," ujarnya.

Sunardi mengatakan, selain razia Polres Indramayu juga memasang spanduk yang tulisannya sebagai bentuk imbauan agar para pemudik tidak melemparkan uang ke jalan.  "Demi keselamatan semua jangan melemparkan uangnya ke jalan," katanya.

Sunardi mengatakan, meski pihaknya sudah melakukan imbauan baik lisan maupun tulisan, namun para pemudik dan warga tetap bandel. Misalnya pemudik tetap melemparkan uangnya dan warga juga melakukan aktivitas yang dapat membahayakan keselamatannya itu. "Pemudik melempar kan uangnya dan warga juga tetap mengambil uang di jalanan menggunakan sapu," katanya.

Sunardi mengaku tidak dapat merazia  atau menegur para pemudik yang melemparkan uang ke jalan. Karena pemudik sendiri juga sudah niat ketika sukses kerja di Jakarta akan melemparkan uangnya ke jembatan Sewo ini. "Susah karena ini sudah berkaitan dengan niat pemudik yang bernazar dari Jakarta akan melemparkan uang di sini,"

Untuk itu dia meminta kepada pemudik kesadarannya demi menjaga keselamatan bersama tidak melemparkan uang ketika sudah masuk di Kali Sewo Subang.