Idul Fitri di Berbagai Negara Jatuh pada Tanggal Berbeda

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Nashih Nashrullah

Selasa 04 Jun 2019 00:52 WIB

Seorang petugas melakukan persiapan dengan mencoba teropong yang akan digunakan untuk melihat posisi bulan saat dilakukan rukyatul hilal. Ilustrasi. Foto: Antara/Saiful Bahri Seorang petugas melakukan persiapan dengan mencoba teropong yang akan digunakan untuk melihat posisi bulan saat dilakukan rukyatul hilal. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hari raya Idul Fitri hampir tiba mengakhiri masa puasa Ramadhan. Namun, perayaan Idul Fitri di sejumlah negara diprediksi berbeda.     

Bulan sabit sebagai penanda hilal tidak akan terlihat pada saat yang sama di seluruh dunia sehingga beberapa negara akan merayakan Idul Fitri lebih awal daripada yang lain. Sebagaimana dilansir dari dari www.express.co.uk, Senin (3/6), Idul Fitri tahun ini kemungkinan akan jatuh antara Selasa (4/6) Juni dan Rabu (5/6) di berbagai negara.   

Baca Juga

Di Inggris, bulan sabit sebagai pertanda hilal diprediksi akan tampak pada Selasa (4/6) pukul 11.02 malam waktu setempat. Hal ini berdasarkan pernyataan Badan Nasional Penanggalan Inggris (HMNAO).  

Akan tetapi, hilal tidak mungkin terlihat dengan mata telanjang selain di Polinesia Prancis dan Hawaii. Jika hilal tidak terlihat, ini berarti 1 Syawal 1440 Hijriyah akan bergeser ke hari lain.  

Pernyataan dalam laman resmi HMNAO mengatakan: “Penampakan bulan sabit yang mudah kemungkinan terjadi pada  Selasa, 4 Juni untuk sebagian besar dunia kecuali Australia bagian barat laut, Selandia Baru, Melanesia Timur, sebagian besar Mikronesia, Jepang, bagian utara Asia, Eropa utara termasuk bagian utara Inggris. Bulan sabit akan terlihat secara global pada Rabu, 5 Juni."  

Di Inggris, bulan sabit diperkirakan akan terlihat di bagian selatan wilayah negara ini pada Selasa (4/6). Bulan sabit diperkirakan tampak antara pukul 9 malam dan 11:45 malam waktu setempat. Namun,  masyarakat yang tinggal di ujung utara Inggris dan Skotlandia mungkin perlu menunggu satu hari lagi jika kondisi awan menghalangi langit.  

Sementara itu, di Arab Saudi dan negara-negara tetangganya memilih menggunakan kalender Umm al-Qura untuk menentukan 1 Syawal.  Kalender ini berdasarkan perhitungan oleh Institut Penelitian Astronomi & Geofisika Kota King Abdulaziz untuk Sains dan Teknologi (KACST) di Riyadh.  

Tahun ini, kalender telah menyatakan Idul Fitri jatuh pada Selasa. Namun, beberapa organisasi Islam mengkritisi metode ini dan lebih memilih mengimbau umat Muslim berpedoman kepada pengamatan bulan daripada kalender astronomi.

 Di Maroko,  sejumlah astronom mengatakan bahwa mereka meyakini 1 Syawal di belahan Afrika Utara jatuh pada Rabu.  Penyebabnya bulan sabit baru akan terlihat Selasa malam.

 

 

Terpopuler