Umat Islam Nigeria Bersiap Sambut Idul Fitri

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Muhammad Hafil

Senin 03 Jun 2019 23:04 WIB

Bendera Nigeria (ilustrasi) Foto: mapsofworld.com Bendera Nigeria (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Pemimpin spiritual muslim Sakoto State,  Nigeria, Sultan Muhammad Saad Abubakar III,  meminta umat Islam di negara tersebut bersiap menantikan tanda berakhirnya bulan Ramadhan (hilal).  Sultan yang juga merupakan pemimpin Dewan tertinggi Nigeria untuk urusan Islam (NSCIA) ini juga mengingatkan kewajiban membayar zakat. 

Sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan  oleh NSCIA mengatakan bahwa Sultan berdoa agar Allah SWT menerima semua doa dari umat Islam sebagai tindakan ibadah. "Mengikuti saran dari National Moon Sighting Committee (komite nasional pemantau hilal), Presiden Jenderal meminta umat muslim Nigeria untuk mencari bulan sabit 1440 H segera setelah matahari terbenam pada Senin, 3 Juni 2019 atau setara dengan Ramadhan 29 , 1440 H," ujar pernyataan tersebut sebagaimana dilansir dari www.legit.ng, Senin (3/6).

Baca Juga

Dikatakan juga bahwa jika bulan sabit dilihat dengan karakter sempurna pada malam itu, Yang Mulia Sultan akan menyatakan bahwa Selasa, 4 Juni 2019 sebagai hari pertama Syawal dan hari raya Idul Fitri. Namun, jika bulan sabit tidak terlihat hari itu, maka, Rabu, 5 Juni 2019 secara otomatis menjadi hari pertama Syawal 1440 Hijriyah dan hari raya Idul Fitri. 

"Muslim di seluruh negeri dengan ini diperintahkan untuk mengawasi arahan Yang Mulia, Presiden Jenderal NSCIA, tentang penghentian puasa Ramadhan tahun ini," lanjut pernyataan tersebut.

Pernyataan tersebut juga merilis kontak dari para pemimpin Islam tradisional yang sudah mapan dan di setiap daerah yang termasuk anggota komite pemantauan hilal nasional. Menurut pernyataan itu,  para anggota dapat dihubungi setelah bulan terlihat.

"Sambil mengingatkan umat muslim tentang perlunya membayar Zakatul-Fitri dengan niat mengangkat hati anggota masyarakat yang miskin, Dewan mendesak semua untuk memastikan pengirimannya ke penerima yang tepat (yaitu orang miskin) dan menjaga terhadap pengalihannya. oleh agen atau perantara, " imbuh pernyataan itu. 

Terpopuler