REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- PT Jasa Marga mencatat, kendaraan yang telah meninggalkan Jakarta mencapai 926.852 unit. Kendaraan yang keluar Jakarta itu, tercatat sejak H-7 sampai H-3 lebaran. Angka tersebut, mengalami peningkatan sebesar 34 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR).
Kepala Sub Bagian Humas Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Hendra Damanik, mengatakan, ratusan kendaraan yang meninggalkan Jakarta tersebut, menuju ke arah timur, barat, serta selatan. Angka tersebut, naik sebesar 34 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR), yang kalau normalnya mencapai 689.712 kendaraan.
"Jadi, sebagian besar pemudik telah meninggalkan Jakarta," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (3/6).
Dengan jumlah kendaran yang keluar Jakarta selama lima hari ini, lanjut Hendra, maka telah memenuhi 71 persen dari prediksi volume lalu lintas yang akan meninggalkan ibu kota, menuju ketiga arah. Sebab, prediksinya selama arus mudik ini akan ada satu juta kendaraan keluar Jakarta, mulai H-7 sampai H-1 lebaran.
Sehingga, jika merujuk pada prediksi itu kendaraan yang belum mudik atau keluar dari Jakarta, tinggal menyisakan sisa 29 persen lagi. Atau sebanyak 369 ribu kendaraan yang masih belum melakukan perjalanan mudik.
Sedangkan, untuk distribusi lalu lintas di ketiga arah adalah sebesar 56 persen ke arah timur. 27 persen ke arah barat dan 17 persen ke arah selatan. Dengan rincian, lalu lintas arah timur merupakan kontribusi lalin di dua gerbang tol (GT) pengganti GT Cikarang Utama.
Yaitu, kendaraan yang keluar melalui GT Cikampek Utama untuk pemudik menuju arah jalan Tol Cikopo-Palimanan dan GT Kalihurip Utama untuk pemudik menuju arah jalan Tol Cipularang-Padaleunyi.
Adapun kendaraan yang ke arah barat, keluar melalui GT Cikupa menuju jalan Tol Merak-Tangerang. Sedangkan, kendaraan ke arah selatan keluar menuju GT Ciawi diteruskan ke Tol Jagorawi.