Jelang Lebaran, Petugas PKH di Bandung Barat Berbagi Parcel

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Endro Yuwanto

Senin 03 Jun 2019 22:47 WIB

Parcel lebaran. Ilustrasi Foto: Antara Parcel lebaran. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Petugas Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu jelang Lebaran 1440 Hijriah. Bantuan yang diberikan berupa parcel, alat bantu tongkat, berbagi tajil, dan santunan, serta buka puasa bersama akhir pekan kemarin.

Koordinator PKH Kecamatan Cipatat, Bandung Barat, Rahman Sulaiman mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah maupun kalangan swasta. Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif menyalurkan bantuan dari anggota PKH.

"Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk implementasi keadilan sosial, silaturahmi masyarakat dengan pemerintahan," ujar Rahman melalui keterangan pers yang diterima, Senin (3/6).

Rahman mengungkapkan, pihaknya mendapatkan dukungan dari Kepala Bidang Pemberdayaan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat, Yuyun Budiarti. Yang bersangkutan langsung menyerahkan bantuan-bantuan tersebut.

Beberapa warga yang diberi bantuan, Rahman menuturkan, kondisinya memprihatinkan seperti Titi (70 tahun) di Dusun Bojongloa, Desa Cipatat. Menurutnya, yang bersangkutan tinggal di rumah bilik bambu berukuran 2x3 meter persegi dan tinggal sebatang karang.

Lebih miris, Titi tinggal ditanah yang bukan miliknya. Sehingga, menurut Rahman, jika tanah tersebut akan digunakan oleh pemiliknya, maka Titi harus pindah dan mencari tanah yang kosong. "Ibu ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah," katanya.

Di Dusun Cipongpok, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat terdapat Abah Atay (80) yang hidup sebatang kara. Menurut Rahman, kakek tersebut tinggal di rumah bilik yang ukurannya sama dengan ibu Titi.

Selain itu, Mamat di Gunung Masigit kondisinya memprihatinkan. Ia hidup bersama seorang anak dan seorang istri di rumah bilik. Kondisi Mamat saat ini menderita nyeri benjolan di perut. Seharusnya, kata Rahman, Mamat dioperasi. Namun karena tidak memiliki biaya akhirnya tidak berobat.

Terpopuler