Pengguna Angkutan Udara ke Kota Malang Turun 30 Persen

Red: Yudha Manggala P Putra

Senin 03 Jun 2019 21:10 WIB

Pesawat komersil bersiap untuk mendarat di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Senin (19/3). Foto: republika/prayogi Pesawat komersil bersiap untuk mendarat di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Senin (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG, JAWA TIMUR -- Pihak Bandara Abdul Rachman Saleh Malang menyatakan bahwa jumlah pengguna angkutan udara yang mudik pada Lebaran 2019 menurun. Penurunan tercatat mencapai 30 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Abdul Rachman Saleh Malang Suharno mengatakan bahwa hingga saat ini belum terlihat adanya peningkatan jumlah penumpang yang cukup signifikan baik untuk keberangkatan atau kedatangan.

"Tidak ada peningkatan, bahkan rata-rata turun 30 persen," kata Suharno, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (3/6).

Berdasarkan catatan pihak Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, jumlah penumpang yang berangkat atau tiba di wilayah Malang Raya pada Senin (3/5), tercatat sebanyak 2.300 orang. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah penumpang tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Pada musim libur Lebaran 2018, tercatat jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan udara dari dan menuju Wilayah Malang Raya mencapai 3.900 penumpang per hari. Namun, saat ini jumlah penumpang berada pada kisaran 2.300-2.500 penumpang per hari.

"Pada Sabtu dan Minggu yang diperkirakan sebagai puncak arus mudik, penumpang berada pada kisaran 2.300 orang per hari," ujar Suharno.

Penurunan jumlah penumpang di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang salah satunya disebabkan tingginya harga tiket pesawat dalam beberapa periode terakhir. Selain itu, faktor rampungnya ruas tol Jawa juga memberikan dampak.

Sebagai catatan, andil terhadap inflasi akibat kenaikan harga tiket pesawat berdampak cukup tinggi. Pada Januari 2019, Kota Malang mengalami inflasi 0,53 persen dan merupakan yang tertinggi di Jawa Timur, penyebab utamanya adalah, kenaikan harga tiket pesawat sebesar 12,34 persen, dan memiliki andil sebesar 0,28 persen.

Sementara pada Februari 2019, Kota Malang mengalami deflasi sebesar 0,42 persen, dan lagi-lagi, deflasi tersebut didorong adanya penurunan harga tiket pesawat, yakni sebesar 8,62 persen dengan andil deflasi 0,22 persen.

Tiket pesawat kembali memainkan peranan pada inflasi yang terjadi bulan Maret 2019. tercatat, kenaikan harga tiket pesawat mencapai 14,12 persen dan memberikan andil mencapai 0,33 persen. Dan pada April 2019, juga memberikan dampak besar terhadap inflasi Kota Malang.

Terpopuler