REPUBLIKA.CO.ID, NAGREG- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung mengantisipasi pergerakan pemudik lokal dari Bandung yang hendak menuju Garut dan Tasikmalaya pada hari pertama Lebaran 1440 Hijriyah. Mereka biasanya bepergian menuju lokasi wisata yang berada di dua daerah tersebut.
Kepala Seksi (Kasi) Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bandung Isnuri Winarko mengatakan, pemudik lokal dari Bandung yang hendak berwisata pada hari pertama Lebaran biasa disebut pemudik rantang. Mereka biasanya pergi ke objek wisata pada pagi dan kemudian pulang sore.
"Biasanya (pemudik rantang) pada H pertama sore mulai bergerak, kemudian pada hari kedua Lebaran dan H+1 mereka biasa berwisata ke Garut dan Tasikmalaya," ujarnya saat ditemui di Posko Dishub Kabupaten Bandung, Nagreg, Senin (3/6).
Ia mengungkapkan, para pemudik rantang ini biasanya datang ke lokasi objek wisata dan tidak menginap, namun pulang dan pergi. Pihaknya akan terus melakukan antisipasi pergerakan pemudik rantang di jalur Nagreg berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
Dirinya menambahkan, pemudik roda dua dan empat yang melintasi jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, menuju ke timur jelang Lebaran 1440 Hijriyah menurun dibandingkan tahun lalu. Hingga pukul 12.00 WIB, kendaraan yang melintas sejak H-7 hingga H-2 mencapai 404.396 unit kendaraan.
Sedangkan, pada 2018 lalu sejak H-7 hingga H-2, jumlah kendaraan yang melintasi Nagreg arah timur mencapai 480 ribu lebih kendaraan. Para pemudik hendak ke arah timur, diantaranya Tasikmalaya, Garut, dan ke Jawa.
"Untuk kendaraan yang melintas di Nagreg dari H-7 sampai H-3 tidak melebihi dari tahun kemarin meski ada peningkatan dari H-7 sampai H-3," ujarnya.