REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Rest area merupakan salah satu titik yang patut diwaspadai karena berpotensi kemacetan. Banyaknya pemudik yang berhenti sejenak untuk beristirahat dan khawatir kehabisan bahan bakar mobil membuat mereka lebih memilih berhenti terlebih dulu.
Sepanjang Pemalang hingga Batang, setidaknya ada dua rest area di lajur A menuju Semarang yang diwaspadai. Dua rest area itu adalah rest area KM 344 dan KM 379.
Karena rest area itu masih fungsional, masyarakat menginginkan keduanya dapat segera jadi dan dapat digunakan dengan baik. "Karena masih fungsional, harapannya dari kita semua ya agar segera jadi," tutur Petugas operasional PT Pemalang Batang Toll Road Yulian Fundra kepada Republika, Senin (3/6).
Yulian mengatakan rata-rata keluhan yang disampaikan kepada dia adalah mengenai ketersediaan air dan kelayakan toilet. Menurutnya untuk rest area di wilayah Pemalang hingga Batang, pihaknya telah mengantisipasi dari jauh-jauh hari.
"Air yang tersedia yang selama ini menjadi masalah di rest area. Tetapi hal itu sudah diantisipasi jauh hari sehingga bor air dan torrent air pun banyak. Sebab kalau air terhambat, toilet bermasalah," tutur dia.
Dari pantauan Republika, kondisi rest area KM 379 memang terlihat tak layak dipakai. Beberapa toilet portable yang tersedia menguarkan bau pesing yang menyengat.
Salah satu kamar mandi di toilet perempuan juga tak memiliki keran sehingga air untuk mengguyur kotoran bersumber dari keran semprot. Hal ini membuat kamar mandi pun tak bersih dan tak nyaman untuk dipakai.
Kondisi dalam rest area juga padat dan menimbulkan kemacetan. Hal ini membuat antrean lajur rest area pun semakin panjang sehingga harus dilakukan buka tutup rest area.